Paket Kuota Bosnas

Kamis 18-06-2020,18:13 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Kendati demikian, ia meminta agar dinas pendidikan dan pemerintah daerah kabupaten/kota dapat memberikan petunjuk bagaimana sebaiknya dana BOS dapat digunakan.

"Jadi bisa ada petunjuknya biar tidak salah-salah. Misalnya dana Bosnas memang bisa digunakan, tapi berapa persen. Nah, itu belum ada petunjuknya," ucapnya.

Dari laporan yang diterima PGRI Kaltim, dia menyebutkan, bahwa selama pandemi berlangsung, para guru tetap melangsungkan belajar mengajar dari jarak jauh.

"Jadi tetap mengajar, nggak ada yang tidak mengajar. Macam-macam caranya, bisa melalui beragam aplikasi," katanya.

Terkait adanya keringanan potongan biaya membayar SPP bagi orang tua siswa yang sekolah di swasta. Menurutnya sudah berlangsung, sejak dana BOS dapat dialokasikan untuk menutupi pembengkakan pembiayaan.

Lanjut Musyahrim, kendati masih ditemukannnya pihak Yayasan Sekolah Swasta yang tetap menarik pungutan biaya SPP, dengan bayaran penuh. Ia menyarankan, agar pihak orang tua siswa melakukan diskusi untuk meminta keringanan di internal yayasan.

"Karena selama tiga bulan ini pandemi, bukan berarti guru libur. Para guru tetap turun ke sekolah untuk persiapkan materi pembelajaran. Para guru tetap ada aktivitas di sekolah,"

"Sehingga terkait pembicaraan potongan SPP sekolah, mereka tetap membutuhkan biaya operasional. Tinggal bagaimana nantinya membicarakan apa saja yang harus dipotong. Tinggal pihak orang tua dan sekolah untuk membicarakan hal itu," pungkasnya.

Salah satu Sekolah Swasta yang menerapkan potongan biaya SPP adalah SMP TI Cordova Samarinda. Selama proses belajar mengajar masih melalui via daring, sekolah berbasis pendidikan agama Islam itu bahkan berencana mengembalikan dana yang tak terpakai kepada orang tua siswa.

"Karena di Cordova menyediakan makan siang untuk anak-anak. Dan sekarang belajar dari rumah. Jadi ada pemotongan pembayaran SPP di bagian itu," ungkap Kepala Sekolah SMP IT Cordova Samarinda, Sariko ketika dihubungi Disway Kaltim.

"Selain itu, dana biaya perpisahan kelas tiga juga akan dikembalikan. Karena tahun ini tidak ada acara perpisahan. Jadi pembiayaan yang tidak terpakai akan kami kembalikan kepada orang tua siswa," sambungnya.

Sariko mengakui tidak ada pembengkakan biaya selama proses belajar mengajar melalui via daring. Biaya paket data kuota internet selama ini tertupi oleh dana BOS yang dialokasikan.

"Karena dari Dana Bosnas membolehkan untuk dialokasikan pembiayaan paket data kuota selama belajar mengajar via daring. Jadi para guru yang mengajar akan kami berikan dana itu. Karena di dalam aturannya telah diperbolehkan," terangnya.

Selama pandemi mewabah, proses belajar mengajar tetap berlangsung dengan tatap muka melalui via daring. Pihak sekolah belum menerima keluhan dari para orang tua siswa yang mengalami pembengkakan biaya sekolah, akibat adanya pembiayaan paket internet.

"Proses mengajar terus berlangsung, kami ada yang pakai aplikasi zoom dan ada yang pake WhatsApp. Jadi sampai saat ini belum ada terkendala dalam pembiayaan. Belum menerima ada orang tua yang mengeluhkan terkait paket data kuotanya," imbuhnya.

Sariko menyampaikan, pembagian rapor rencananya akan berlangsung pada 20 Juni mendatang. Pihak sekolah akan mengumumkannya melalui online ke setiap orang tua siswa.

Tags :
Kategori :

Terkait