BP Jamsostek Siapkan Lapak Asik

Senin 15-06-2020,15:05 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

MENGHADAPI gelombang PHK di tengah pandemik COVID-19, BP Jamsostek menyiapkan Lapak Asik.(IST)

TANGERANG, DISWAY - Pandemik COVID-19 berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia, khususnya dunia usaha. Sehingga, banyak pemberi kerja yang terpaksa harus mem-PHK tenaga kerjanya.

Hal tersebut diperkirakan akan berdampak pada peningkatan klaim program Jaminan Hari Tua (JHT) yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan. Menyikapi hal tersebut, Direktur Utama BP Jamsostek, Agus Susanto mengungkapkan bahwa pada awal Juni ini, secara nasional klaim telah mencapai angka di atas 921 ribu kasus dan akan terus meningkat.

Namun, dirinya menyatakan bahwa BP Jamsostek telah siap untuk menghadapi gelombang PHK di tengah pandemik ini. BP Jamsostek telah menyediakan berbagai kanal klaim yang dapat digunakan oleh peserta melalui protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik), yang terdiri dari kanal online, offline dan kolektif.

Protokol Lapak Asik yang telah diperkenalkan sejak Maret lalu, melalui kanal online antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id, terus disempurnakan. Bahkan, kini peserta yang mengalami kesulitan mengakses Lapak Asik online, dapat dilayani langsung di kantor cabang BP Jamsostek di seluruh Indonesia, karena Lapak Asik juga memiliki kanal offline, namun dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Demi memastikan pelayanan Lapak Asik offline berjalan dengan baik, Agus melakukan peninjauan langsung ke lapangan bersama dengan pimpinan Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, dan beserta anggota M. Yahya Zaini, anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Subiyanto Pudin, Indra Budi Sumantoro, dan Paulus Agung Pambudhi, serta perwakilan dari Kemenko PMK.

Agus menyampaikan, Lapak Asik offline ini tetap tidak mempertemukan petugas BP Jamsostek dan peserta secara langsung. Kantor cabang BP Jamsostek menyediakan bilik-bilik yang dilengkapi layar monitor yang terhubung, dengan petugas secara video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data. Melalui metode ini, setiap petugas customer service officer (CSO) melayani 4-6 orang sekaligus dalam waktu bersamaan, sehingga metode pelayanan ini disebut "One to Many".

"Dengan metode One To Many, Kemampuan produksi untuk meyelesaikan klaim meningkat lima kali lipat dan phsycial distancing tetap terjaga. Saat ini sudah kita implementasikan hampir di seluruh cabang BPJS Ketenagakerjaan seluruh Indonesia, terutama untuk kantor-kantor yang punya ruang memadai. Untuk kantor-kantor yang kecil masih dilakukan dengan cara one to one tapi tetap memperhatikan physical distancing,” jelas Agus.

Tags :
Kategori :

Terkait