Jenazah Pria Membusuk Dalam Sumur Bukan Dibunuh

Jumat 17-04-2020,21:15 WIB
Reporter : Bayu
Editor : Bayu

Jenazah HR saat ditemukan di sumur tua, Kamis (16/4/2020) kemarin. (doc) ============== Samarinda, Diswaykaltim.com – Penyebab tewasnya HR (56) jenazah pria yang ditemukan membusuk di dalam sumur tua dengan tangan terikat tali rafia ternyata bukan dibunuh. Hal itu ditegaskan Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu, IPDA Muhammad Ridwan, Jumat (17/4/2020) siang. “Dari hasil visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda. Tim dokter forensik tidak menemukan adanya tanda kekerasan terhadap jenazah HR,” kata Ridwan kepada Disway Kaltim. Selain itu, ungkapnya, pihaknya juga mendapat informasi kalau HR memiliki kebiasaan aneh. Yakni mengikat tangan dan kakinya sendiri dengan tali. Dari situlah semakin menguatkan kalau kasus HR ini tidak ada unsur tindak pidana. "Ikatannya juga longgar seperti simpul, sehingga kemungkinan korban mengikat tangannya sendiri," terangnya. Bentang tali rafia yang melilit ditangan HR berjarak 26,5 cm antara tangan kanan dengan tangan kiri. Panjang bentang tersebut ucap Ridwan, sangat memungkinkan seseorang untuk mengikatnya sendiri. Dari dua bukti kuat tersebut, tambahnya, tim dokter menyimpulkan bahwa tidak ada unsur kekerasan pada kasus ini. Praktis, dugaan meninggalnya HR akibat tercebur ke dalam sumur sedalam kurang lebih 10 meter. Bukan hanya itu. Untuk memperkuat bukti yang ada, polisi juga telah memeriksa lima orang saksi, baik dari warga sekitar dan pihak keluarga. Sekedar diketahui, HR ternyata pernah dirawat di rumah sakit jiwa akibat gangguan kejiwaan dan keluar pada bulan Desember 2019. Nah, sejak itulah beber Ridwan, pria paruh baya tersebut kerap menunjukkan kelakuan seperti mengikat tangan dan kakinya dengan tali. "Ini ditegaskan oleh kakak korban. Bahkan dari hasil visum, jari kelingking kakinya nyaris putus karena terikat karet," katanya. Akhirnya, karena hasil visum tidak mengarah adanya tindak pidana. Pihak keluarga pun ikhlas dan tidak menginginkan proses autopsi terhadap jenazah HR. "Setelah mendengarkan hasil visum, pihak keluarga akhirnya merelakan kematian korban dan menolak proses autopsy,” pungkas Ridwan. (Ar/Byu)

Tags :
Kategori :

Terkait