Penebangan Pohon di SKM Dikritik, Walhi: Pemkot-Kontraktor Harus Bertanggung Jawab

Senin 13-04-2020,18:29 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Kondisi sempadan Sungai Karang Mumus kini. (Tebe/DiswayKaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com – Penebangan pohon di kanopi di Sungai Karang Mumus (SKM) dikritik Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kaltim. Walhi menyebut buruknya koordinasi sebagai alasan utama. Pihak terkait harus bertanggungjawab,. Kepala Departemen Advokasi dan Kampanye Walhi Kaltim Hafidz Prasetyo menuturkan jika mengacu pada surat Wali Kota, maka Pemkot seharusnya berani meminta tanggung jawab kontraktor. Paling tidak meminta agar dilakukan penanaman kembali (revegetasi) di kawasan kanopi sungai tersebut. "Begitu juga sebaliknya, pihak kontraktor harus berani bertanggung jawab, sebab kondisinya tidak berkoordinasi dulu dengan Pemkot sebelum lakukan land clearing," katanya, Senin (13/4/2020). Baca juga: Kanopi SKM Tinggal Kenangan Ia menjelaskan di sempadan sungai terdapat bagian dari daerah aliran sungai (DAS) yang seharusnya tidak boleh diganggu. Hal itu tertuang pada Peraturan Pemerintah No 37/2012 tentang Pengelolaan DAS.  Yang  diperkuat juga dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.59/Menhut-II/2013 tentang Tata Cara Penetapan Batas DAS. "Disebutkan jika DAS memiliki makna yang jelas sehingga tidak boleh seorang pun yang berhak mengklaim lahan di sepanjang DAS," lugasnya. Hafid menambahkan bahwa sempadan sungai sendiri merupakan zona penyangga. Antara ekosistem sungai dan daratan. Biasanya terdiri dari rerumputan, semak belukar dan pepohonan. Nah Sempadan sungai SKM cukup bagus. Sebab, selain  cukup lebar, banyak kehidupan flora dan binatang (fauna) di situ merupakan cerminan bahwa tata guna lahan di sana sehat. "Semakin banyak jenis spesies flora dan fauna maka menjadi aset penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia dan alam dalam jangka panjang," jelasnya Lebih lanjut, katanya, memang diketahui proyek normalisasi SKM itu untuk mengatasi masalah banjir di Samarinda. Namun tidak dengan melakukan pembabatan pohon dan mengubah fungsi daerah resapan air."Padahal sejauh ini hal itu yang kita perlukan, sebab bukaan lahan di bagian hulu SKM juga sangat masif," tutup Hafid. (m4/boy) Berita terkait: Demi Normalisasi, Pohon di Hulu SKM Ditebang. Sepadan?

Tags :
Kategori :

Terkait