KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Polemik pembagian bantuan motor untuk ketua Rukun Tetangga (RT) di Kutim kembali muncul.
Kali ini, Forum RT Kelurahan Singa Geweh Kecamatan Sangatta Selatan secara resmi menolak bantuan kendaraan operasional yang merupakan program Pemka Kutim itu.
Ketua Forum RT Kelurahan Singa Geweh, Chalvin S. Mangera, menegaskan sikap tersebut karena menganggap proses pembagian tidak adil dan proporsional.
BACA JUGA:Pemkab Kutim Serahkan 56 Unit Motor kepada Ketua RT di Teluk Lingga
Menurut Chalvin, bantuan motor yang seharusnya direalisasikan secara merata justru dialokasikan bertahap.
Dan menempatkan Singa Geweh sebagai kelompok terakhir dalam distribusi.
BACA JUGA:Pemkab Kutim Fokus Pengendalian Inflasi hingga Mitigasi Bencana Jelang Nataru
“Itu program bupati yang harusnya direalisasikan secara adil, arif, dan bijaksana kepada sasaran. Tapi kenyataannya, Kelurahan Singa Geweh justru ditempatkan di bagian belakang,” ujar Chalvin, saat di konfirmasi melalui telepon, Kamis 4 Desember 2025.
Ia menjelaskan, dari total 35 RT di Singa Geweh, hanya delapan unit motor yang direncanakan diserahkan pada tahun anggaran 2025.
Dan itu merupakan hasil sisa pembagian dari RT Kelurahan Teluk Lingga.
Sementara 27 unit lainnya baru dimasukkan dalam anggaran tahun 2026.
Adapun RT di Kelurahan Teluk Lingga statusnya sama dengan Kelurahan Singa Geweh. Akan tetapi Kelurahan Teluk Lingga sudah menerima bantuan secara penuh lebih awal. Hal inilah yang kemudian memicu kritik dalam program tersebut.
“Kalau Teluk Lingga bisa menerima tahun ini secara penuh, seharusnya Singa Geweh juga sama. Ini malah bertahap dan seolah-olah kami bisa disepelekan,” ungkapnya.
BACA JUGA:Pemkab Kutim: Pola Asuh Pengaruhi Kenaikan Angka Stunting
Chalvin menambahkan bahwa forum RT telah mengadakan rapat internal untuk menentukan sikap resmi.