BERAU, NOMORSATUKALTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus mendorong percepatan pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Upaya ini dilakukan melalui pemerataan pembangunan SPPG, terutama di wilayah terpencil yang aksesnya masih terbatas.
Ketua Satgas MBG sekaligus Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi Pasarakan mengatakan, saat ini sudah terdapat 7 SPPG aktif yang tersebar di Karang Ambon, Gunung Panjang, Bedungan, Rinding, Tepian Teratai, serta 2 titik lainnya di Gunung Tabur.
“Selain itu masih ada tiga lokasi SPPG lain seperti di Polres Berau, Sambaliung, dan Gayam yang belum beroperasi karena menunggu penganggaran dari pemerintah pusat,” jelasnya, Senin (24/11/2025).
BACA JUGA: Dinas Pangan Sebut Menu MBG di Berau Abaikan Potensi Komoditas Lokal
BACA JUGA: SPPG Karang Ambun Vakum usai Ahli Gizi Mundur, Dinas Pangan Pastikan Segera Beroperasi Lag
Rakhmadi menjelaskan, saat ini pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional (BGN) juga tengah menyiapkan pembangunan SPPG di 31 lokasi terpencil di Indonesia.
Salah satu yang sedang digodok pemerintah daerah ada di Kecamatan Maratua.
“Maratua itu termasuk wilayah terpencil. Targetnya Desember bulan depan SPPG di sana sudah bisa beroperasi,” ujarnya.
Menurut Rakhmadi penentuan lokasi SPPG di Maratua dilakukan melalui pertimbangan teknis, terutama terkait jangkauan dan ketersediaan sumber air baku.
BACA JUGA: Dinkes Samarinda Sebut Baru 2 SPPG Kantongi SLHS
BACA JUGA: Baru 64 dari 372 SPPG Potensial di Kaltim Beroperasi
Dari 4 kampung yang ada, pihaknya memusatkan SPPG di Teluk Harapan karena posisinya dianggap berada di titik tengah dan masih dapat menjangkau Kampung lainnya seperti Teluk Alulu, Payung-Payung, dan Bohe Silian.
Penentuan lokasi SPPG, lanjut Rakhmadi, tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada aturan bahwa jarak dapur pengolahan SPPG ke sekolah penerima suplai MBG tidak boleh lebih dari 30 menit.
Ketentuan ini membuat wilayah daratan seperti Kelay dan Segah membutuhkan lebih banyak SPPG karena kampung-kampungnya saling berjauhan.