BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Balikpapan Tahun Anggaran 2026 resmi memasuki tahap jawaban pemerintah daerah.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo merespons seluruh pandangan umum fraksi-fraksi DPRD dengan menyoroti isu sentral yakni penurunan alokasi Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat.
Dalam rapat paripurna yang berlangsung, pada Senin (24/11/2025), Bagus mengakui bahwa kondisi fiskal 2026 cukup menantang.
"Penurunan alokasi transfer ke daerah memberikan konsekuensi signifikan yang secara langsung mempengaruhi kemampuan kita menyelesaikan program dan mengoptimalkan anggaran," ujarnya di hadapan seluruh anggota DPRD Balikpapan.
BACA JUGA: DPRD Tetapkan 19 Ranperda Prioritas 2026, Tekanan Fiskal Jadi Tantangan Penguatan Regulasi Kota
Ia menegaskan bahwa pemerintah kota akan memprioritaskan sektor-sektor vital yang menjadi kewajiban konstitusional dan kebutuhan utama masyarakat.
DPRD menyoroti pentingnya pemenuhan belanja pendidikan sebesar minimal 20 persen, sesuai amanat undang-undang. Pemkot pun menjawab dengan menunjukkan bahwa alokasinya justru meningkat.
"Komponen belanja fungsi pendidikan Kota Balikpapan mencapai 30,46 persen dari total APBD 2026," ucap Bagus.
Kenaikan ini dialokasikan untuk penambahan ruang kelas baru, pembangunan SMP Negeri 8 dan SMP Negeri 5, pembangunan sekolah terpadu di kawasan Balikpapan Barat, subsidi uang pangkal dan SPP bagi siswa sekolah swasta, rekrutmen dan redistribusi guru melalui formasi ASN dan PPPK.
Pemerintah menekankan bahwa pertumbuhan siswa yang tidak sebanding dengan daya tampung sekolah negeri adalah tantangan krusial, sehingga intervensi terhadap sekolah swasta perlu diperkuat.
Di tengah penyesuaian fiskal, sektor kesehatan tetap dijaga. Bagus menyebut bahwa alokasi kesehatan telah memenuhi standar layanan minimal.
"Anggaran kesehatan tetap kami prioritaskan, dengan alokasi 18,19 persen dari APBD 2026," ungkapnya.
Program utama termasuk peningkatan layanan di RSUD Beriman, percepatan pembangunan RS Sayang Ibu, peningkatan layanan Puskesmas, penguatan SDM kesehatan, dan percepatan pembangunan rumah sakit di Balikpapan Timur.
BACA JUGA: Dana Transfer Menurun Rp 1 Triliun, Pemkot Balikpapan Ubah Struktur R-APBD 2026