Tragedi Kubangan KM 8 Balikpapan: Pengembang Sinar Mas Land Pasang Pagar Seng

Kamis 20-11-2025,21:40 WIB
Reporter : Salsabila
Editor : Didik Eri Sukianto

Pernyataan itu disampaikan oleh saudara perempuan La Ili, ayah dari 3 korban bersaudara yaitu Alfa Kaltiana Hadi (13), Ica Nawang (11), dan Arafa Lirman Azka Faiez (9).

Dalam kondisi keluarga yang masih berduka, dialah yang berbicara mewakili pihak keluarga.

"Setahun atau 6 bulan lahan itu dibiarkan begitu saja. Tidak ada pagar. Tidak ada portal. Tidak ada apa-apa," ucap Si Bibi saat ditemui langsung di rumah duka.

Ia mengatakan, pihak keluarga bersyukur pengembang akhirnya memasang pagar seng, tetapi mereka meminta pengamanan yang lebih jelas dan menyeluruh.

BACA JUGA: Kata Pemkot Balikpapan Soal Tragedi Anak Tenggelam di Kubangan KM 8

Menurutnya, pagar seng yang hanya dipasang di bagian bawah lahan tidak cukup menutup akses anak-anak.

"Harusnya dipagar dari pinggir jalan, bukan hanya di bawah. Anak-anak bisa lewat samping. Kami minta pagar seng yang tinggi supaya tidak bisa dimasuki lagi," tekannya.

Di lapangan, kondisi area sebelum pemagaran memang menunjukkan ruang terbuka tanpa batas yang jelas. Dari tepi Jalan PDAM, yang tampak hanyalah hamparan tanah merah yang menurun curam, bekas gusuran alat berat.

Tanahnya pun licin, berdebu, dan langsung mengarah ke cekungan besar berisi air keruh kecokelatan.

BACA JUGA: Tragedi Km 8 Bongkar Lemahnya Pengawasan Pra-Konstruksi, DPRD Balikpapan Tekankan Audit Menyeluruh

Beberapa plang peringatan sebenarnya terpasang, namun berada jauh di bagian dalam lahan, bukan di akses utama yang dilewati warga dan anak-anak.

Salah satu plang bertuliskan "Dilarang Masuk - Tanah Dalam Sengketa Perkara" tampak berdiri di dekat bibir cekungan, bukan di jalur masuk dari pinggir jalan.

Plang lain milik PT Sinar Mas Wisesa pun tertutup semak dan tidak berada di titik yang mudah terlihat dari jalan.

Bahkan dari sudut pandang jalan raya, kubangan dapat terlihat jelas, berada tak jauh dari tumpukan sampah yang menutup sebidang tanah kosong. Tidak ada garis aman, tidak ada pembatas yang memisahkan area berbahaya itu dari akses umum.

BACA JUGA: Tenggelam di Kubangan Area Grand City Balikpapan, 6 Anak Ditemukan Tak Bernyawa

Jalur tanah yang terbuka itulah yang menurut keluarga korban membuat anak-anak sangat mudah masuk ke dalam area bekas gusuran tersebut sebelum tragedi terjadi.

Kategori :