Pendapatan tadi tidak bisa nutupin untuk bayar retribusi. Kalaupun cukup, mereka tidak bisa memutar modal atau biaya hidup sehari-hari.
BACA JUGA:Rindu Kejayaan Masa Lalu, Fans Sepakbola Bontang Dukung Pembentukan Klub Baru
Sekretaris Komunitas Pedagang Lang-Lang Bachtiar menambahkan, retribusi itu memang sudah berbentuk peraturan daerah.
Yakni Perda Nomor 3/2025 tentang perubahan atas perda nomor 1/2024 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.
Sayangnya, khusus aturan terkait retribusi untuk para pedagang di kawasan stadion Lang-Lang (Bessai Berinta), pedagang di sana tidak dilibatkan.
Tidak ada juga uji publik untuk melihat pendapat masyarakat terkait regulasi yang dibuat itu.
“Katanya sudah melalui kajian. Kajian apa yang dilakukan? Pernah tidak diskusi dengan kami terkait berapa pendapatan kami. Sanggup atau tidak retribusi sebesar itu. Itu baru retribusi loh. Belum air dan listrik. Itu kami semua yang bayar,” tegasnya.
Ia menegaskan, ruko tersebut dibangun menggunakan pajak dari rakyat. Sudah seharusnya itu semua kembali pada rakyat.
BACA JUGA:Ancaman Hujan di BCC, Satlantas Bontang Sebut Belum Ada Jalur Alternatif
“Tapi kenapa giliran kayak gini, rakyat malah dipersulit? Apa ruginya pemerintah bangun itu? Itu semua dari pajak kami,” tegasnya.
Ia juga membandingkan retribusi yang dipungut pemerintah dari daerah lain.
Misalnya saja lapak di kawasan Mangrove Berbas Ujung, Bontang Selatan. Di sana, hanya dikenakan retribusi Rp 300 ribu per bulan.
“Kenapa kami dikasih mahal sekali? Kami tidak pernah loh ditanya berapa pendapatan kami per bulan. Lantas, kajian seperti apa yang digunakan? Memang sering ada Disporaparekraf Bontang datang ke sana. Tetapi, enggak pernah ngobrol ke kami langsung,” ucapnya.
BACA JUGA:CPPD Bontang Dibagikan Kepada 518 Kepala Keluarga
Menurutnya, retribusi yang paling layak dikenakan kepada mereka berada di kisaran angka Rp 300-400 ribu per bulan. Itu juga, melihat kondisi seperti ini, terasa sangat berat. Tapi, baginya angka tersebut masih masuk akal.
Juga jika dikenakan tarif retribusi, ia meminta agar Pemkot Bontang lebih tegas. Tidak ada pedagang lain di luar mereka yang berdagang di wilayah dalam stadion Lang-Lang.