Ia menyebut kegiatan seperti ini sebagai bentuk nyata kecintaan umat kepada Rasulullah SAW.
“Saya sangat mengapresiasi Pemkab Kukar yang konsisten menggelar Kukar Bersholawat. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi momentum untuk menumbuhkan cinta kepada Nabi Muhammad SAW,” katanya.
Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri, yang turut hadir bersama jajaran Forkopimda, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan besar tersebut.
Ia tak menyangka antusiasme masyarakat begitu tinggi hingga halaman Kantor Bupati dipenuhi ribuan jamaah dari berbagai kecamatan.
“Alhamdulillah, malam ini menjadi bukti bahwa masyarakat Kukar memiliki semangat keagamaan yang luar biasa. Kehadiran Habib Syech adalah kehormatan besar bagi kami semua,” ujar Aulia, disambut tepuk tangan jamaah.
Ia berharap acara seperti ini tak hanya menjadi hiburan rohani, tetapi juga pengingat agar masyarakat selalu meneladani sifat Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut catatan panitia pelaksana, jumlah jamaah yang hadir malam itu mencapai lebih dari sepuluh ribu orang. Lapangan penuh sesak, namun tertib dan damai.
Di tengah kemeriahan itu, ada sedikit rasa kecewa. Salah satu penceramah yang ditunggu-tunggu, Habib Mustafa Al Haddad asal Kota Martapura, tidak dapat hadir karena kendala penerbangan.
Kabar itu disampaikan langsung oleh Habib Aulia bin Yahya di hadapan jamaah.
“Dengan penuh penyesalan, kami menyampaikan bahwa Habib Mustafa Al Haddad tidak dapat hadir. Beliau sudah berusaha sekuat tenaga, namun jadwal penerbangan berubah hingga larut malam,” jelas Habib Aulia.
Meski begitu, kekecewaan jamaah segera terobati. Kehadiran Habib Syech dengan lantunan sholawat yang menggema hingga tengah malam membuat suasana kembali hangat dan penuh semangat.
Ketika acara ditutup dengan doa bersama, ribuan tangan menengadah ke langit. Suara “Aamiin” terdengar serempak, menggetarkan malam Tenggarong yang penuh berkah.