RSUD AWS Samarinda Bantah Ada "Permainan Kamar" Rawat Inap

Selasa 21-10-2025,20:10 WIB
Reporter : Mayang Sari
Editor : Didik Eri Sukianto

Lebih jauh, dr Nana menilai masih perlu dilakukan perbaikan sistem rujukan pasien, mengingat RSUD AWS merupakan rumah sakit rujukan tertinggi di Kalimantan Timur.

Banyak pasien dari berbagai daerah, terutama Kutai Kartanegara, langsung dirujuk ke AWS karena pertimbangan jarak dan kelengkapan fasilitas.

"Misalnya dari Kukar, kalau ke Samarinda kan lebih dekat. Tapi karena rumah sakit di daerah belum semuanya bisa menampung kasus berat, akhirnya semua mengalir ke AWS. Ini yang membuat konsentrasi pasien menumpuk di kami," jelasnya.

BACA JUGA: RSUD AM Parikesit Punya Gedung Baru Khusus Ibu dan Anak, Pisahkan dari Pasien Penyakit Menular

Keterbatasan ruang rawat di RSUD AWS juga disebabkan oleh tingginya pasien rujukan dari seluruh kabupaten dan kota di Kaltim.

Sebagai rumah sakit rujukan tertinggi, AWS wajib menerima semua pasien yang dikirim rumah sakit daerah, termasuk dari luar provinsi.

"Jika AWS saja menolak pasien, masyarakat Kaltim mau ke mana lagi? Jadi kami tidak bisa menolak, walau kadang kamar penuh," ucapnya.

Ia menambahkan, Sistem rujukan elektronik (Sisrute) yang difasilitasi Kementerian Kesehatan sudah mulai diterapkan, namun belum berjalan optimal karena kendala jaringan di beberapa wilayah.

BACA JUGA: Baltim Bergantung RS Medika, DPRD Balikpapan Tekankan Perbaikan Layanan

"Idealnya rumah sakit pengirim sudah input data pasien hasil lab, rontgen, kondisi klinis supaya kami bisa siap. Tapi kadang data tidak masuk karena sinyal terganggu, pasien pun langsung datang. Akibatnya antrean kamar menumpuk," ujarnya.

Kategori :