“Tidak boleh ada pasien yang ditolak hanya karena alasan administrasi atau ketidakmampuan membayar. Kami ingin tenaga kesehatan bekerja dengan hati, dengan senyum, karena pelayanan yang kita berikan insya Allah menjadi keberkahan,” tegasnya.
BACA JUGA: Otoritas Bandara Minta Pemkab Berau Jaga Okupansi Agar Maskapai Tak Tinggalkan Kalimarau
BACA JUGA: AirAsia Resmi Terbang ke Berau, Bupati Optimistis Pariwisata Bahari Akan Mendunia
Selain itu, Bupati menyampaikan koordinasi lintas sektor dengan puskesmas, BPBD, damkar, hingga aparat keamanan juga harus diperkuat agar sistem rujukan berjalan efektif.
Sri menambahkan, pembangunan IGD Walet bukanlah satu-satunya upaya Pemkab Berau di bidang kesehatan.
Saat ini, pemerintah tengah merampungkan pembangunan RSUD Tanjung Redeb di Jalan Sultan Agung, mendukung operasional Rumah Sehat Baznas, serta memperkuat layanan puskesmas dan pustu di kampung-kampung.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam memperluas akses layanan kesehatan di seluruh wilayah Bumi Batiwakkal.
BACA JUGA: BLK Berau Ditarget Beroperasi Januari 2026, Awali Program dengan Pelatihan Operator Alat Berat
BACA JUGA: Bupati Sri: Jangan Beda-bedakan Pasien Umum dan BPJS
Dengan beroperasinya IGD Walet, pemerintah berharap mutu layanan gawat darurat di Berau dapat meningkat signifikan, sejalan dengan misi membangun sumber daya manusia yang sehat dan berdaya saing.
“Semoga gedung ini memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan menjadi bagian penting dalam mewujudkan Berau yang maju, unggul, dan sejahtera,” tuturnya.