Keempat, mendukung mata pencaharian alternatif masyarakat. Warga pesisir sungai didorong mengembangkan usaha ramah lingkungan seperti ekowisata.
Kelima, memerkuat kerja sama lintas sektor. Kolaborasi dengan pemerintah daerah, akademisi, dan aparat penegak hukum diperlukan untuk memastikan regulasi berjalan efektif.
"Kunci keberhasilan konservasi adalah sinergi. Tanpa keterlibatan semua pihak, mustahil pesut bisa bertahan,l tegas Danielle.
Di Desa Pela, Kutai Kartanegara, masyarakat telah menunjukkan contoh nyata. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di desa itu berhasil mengembangkan wisata pesut berbasis edukasi. Model ini membuktikan konservasi dapat berjalan seiring peningkatan ekonomi warga.
"Kalau masyarakat ikut terlibat, pesut akan lebih terlindungi. Kesadaran mereka adalah kunci utama," ujar Danielle.
Selain melibatkan masyarakat, RASI juga mendesak revisi Perda Perikanan Kutai Kartanegara agar lebih tegas melarang penggunaan jaring insang berdiameter besar.
Pemerintah daerah diharapkan segera mendistribusikan alat tangkap ramah lingkungan kepada nelayan, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap regulasi tersebut.
Sebagai pemerhati sekalius peneliti pesut, Perjalanan panjang Danielle sendiri telah lebih dari 25 tahun mendampingi upaya konservasi pesut Mahakam.
Sejak 1997 ia terjun langsung ke lapangan, meneliti hingga mengadvokasi regulasi. Baginya, pesut Mahakam bukan sekadar satwa langka, melainkan simbol ekosistem sungai yang sehat.
"Kalau pesut hilang, itu tanda bahwa sungai kita sakit. Menyelamatkan mereka berarti juga menyelamatkan manusia yang hidup dari sungai Mahakam," pungkasnya. (Mayang)
Caption foto: Sejumlah peserta rapat lintas organisasi di Samarinda, Rabu (1/10/2025), membahas solusi penyelamatan pesut Mahakam yang kini berstatus kritis terancam punah. (MAYANG)