BLK Berau Ditarget Beroperasi Januari 2026, Awali Program dengan Pelatihan Operator Alat Berat

Rabu 01-10-2025,11:00 WIB
Reporter : Maulidia Azwini
Editor : Hariadi

BERAU, NOMOSATUKALTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menargetkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang sedang dibangun di kawasan Limunjan, Kecamatan Sambaliung, dapat mulai beroperasi pada Januari 2026 mendatang.

Fasilitas ini digadang-gadang menjadi pusat pengembangan kompetensi tenaga kerja lokal, terutama untuk memenuhi kebutuhan industri pertambangan di daerah tersebut.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Berau, Zulkifli Azhari, menjelaskan progres pembangunan BLK hingga akhir September 2025 telah mencapai sekitar 62,83 persen. 

Beberapa fasilitas, seperti asrama, sudah selesai dikerjakan. Sementara bangunan utama untuk pelatihan masih dalam tahap penyelesaian oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

BACA JUGA: Pembangunan BLK Berau Sudah Masuk Tahap Lelang, Disnakertrans Siapkan Skema Pelatihan Unggulan

BACA JUGA: Pembangunan BLK di Berau Diharapkan Mampu Meningkatkan Kualitas SDM Lokal

“Secara fisik kami minta ke PUPR bisa selesai pada Desember. Kami sudah menyiapkan program pelatihannya agar bisa langsung berjalan mulai Januari 2026,” katanya kepada NOMORSATUKALTIM, Selasa, 30 September 2025.

Pada tahap awal, BLK Berau akan membuka pelatihan operator alat berat. Bidang ini dipilih karena sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang menjadi salah satu sektor dominan di Berau.

“Pesertanya tentu diprioritaskan dari anak-anak Berau. Kalau ada minat, silakan mendaftar. Kami tidak melatih sembarangan, tapi berdasarkan kebutuhan nyata pasar kerja,” ujar Zulkifli.

Ia menambahkan, mekanisme pendaftaran peserta pelatihan akan disesuaikan dengan hasil musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di kampung-kampung. 

BACA JUGA: Pembangunan Gedung BLKI PPU Masih Samar

BACA JUGA: BLK di Berau Mulai Dibangun, Ditargetkan Rampung Akhir 2025 Ini

Selain itu, pemerintah juga akan melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan permintaan perusahaan yang beroperasi di Berau.

Dijelaskannya, Pembangunan BLK tahap pertama menelan anggaran sekitar Rp8,8 miliar. Namun agar dapat beroperasi sesuai target, Disnakertrans masih membutuhkan tambahan dana sekitar Rp2 miliar lebih untuk melengkapi sarana penunjang, termasuk peralatan praktik pelatihan.

“Untuk alat peraga saja kita butuh tambahan anggaran sekitar Rp2 miliar. Itu termasuk perlengkapan ruang belajar, peralatan pelatihan, dan sarana penunjang lainnya. Kami berharap dukungan DPRD agar pengadaan bisa segera rampung,” ungkap Zulkifli.

Kategori :