MBG di Kubar Baru Jangkau 10 Persen Pelajar, DPRD Dorong Perluasan Program

Jumat 26-09-2025,10:50 WIB
Reporter : Eventius Suparno
Editor : Tri Romadhani

BACA JUGA:Diduga Keracunan Menu MBG, Siswi SMK di Balikpapan Dilarikan ke Rumah Sakit

“Dengan memperluas program ini, harapannya lebih banyak pelajar bisa menerima makanan bergizi secara rutin, sehingga kesehatan dan konsentrasi belajar mereka semakin terjaga,” kata Henrik.

Henrik juga menyoroti dampak lain yang bisa muncul dari program MBG.

Selain membantu pemenuhan gizi anak, program ini turut meringankan beban keluarga, khususnya dari sisi pengeluaran harian untuk kebutuhan makanan.

Menurutnya, kehadiran MBG dapat menjadi penopang ekonomi rumah tangga, terutama di tengah kondisi harga bahan pokok yang cenderung berfluktuasi.

Dengan adanya makanan bergizi gratis di sekolah, keluarga bisa lebih fokus pada kebutuhan lain seperti biaya pendidikan dan kesejahteraan anak-anak.

BACA JUGA:Nelayan di Bontang Ditangkap Saat Sedang Bungkus Sabu, 32 Bungkus Siap Edar Disita Polisi

“Dengan tersedianya makanan bergizi gratis, keluarga dapat sedikit meringankan pengeluaran sehari-hari dan bisa lebih memfokuskan perhatian pada kebutuhan pendidikan serta kesejahteraan anak-anak,” jelas Henrik.

Selain itu, ia menambahkan, apabila dapur sehat di kecamatan bisa melibatkan masyarakat lokal dalam pengadaan bahan pangan, program ini juga berpotensi memberi dampak ekonomi yang lebih luas.

Petani, peternak, maupun pelaku usaha kecil dapat ikut berperan dalam rantai penyediaan bahan makanan.

Menurut Henrik, pola tersebut dapat menciptakan sinergi antara pemenuhan kebutuhan gizi pelajar dengan peningkatan perekonomian daerah.

BACA JUGA:Distribusi 23 Sertifikat Hak Pakai Dimulai, Warga Terdampak Proyek IKN Dapat Kepastian Hukum

Dengan keterlibatan masyarakat lokal, manfaat MBG tidak hanya dirasakan siswa dan orang tua, tetapi juga pelaku usaha kecil dan penyedia pangan di kecamatan.

“Kalau dapur sehat juga bisa bekerja sama dengan masyarakat sekitar, tentu perputaran ekonomi akan lebih terasa dan manfaatnya semakin luas,” tutur Henrik.

Meski saat ini program MBG di Kubar masih terbatas di tiga kecamatan, ia menilai langkah awal ini sudah baik.

Dengan evaluasi serta dukungan dari pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat, program ini diyakini bisa berkembang lebih merata.

Kategori :