Rakhmadi berharap Pembentukan SPPG tidak hanya berhenti pada aspek struktural, tetapi juga mampu menghasilkan perubahan nyata dalam perbaikan gizi masyarakat.
BACA JUGA:Pembahasan KUA-PPAS Perubahan 2025 Ditunda 4 Kali, Ketua DPRD Kutim Beber Alasannya
Selain itu, ia menilai dengan keberadaan SPPG yang aktif di semua kecamatan, pemantauan kasus gizi buruk, stunting, maupun pola konsumsi masyarakat bisa dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi.
“Kalau SPPG ini sudah jalan semua, monitoring bisa lebih teratur. Data lapangan lebih cepat masuk, koordinasi lebih jelas, dan program dari pusat juga bisa langsung terhubung dengan kondisi riil di daerah,” tambah Rakhmadi.
Ia optimistis, dengan dukungan semua pihak, pembentukan 30 SPPG di Bumi Batiwakkal dapat terealisasi sesuai target pada akhir tahun ini.
BACA JUGA:Respons Laporan Warga soal Truk Batu Bara, Dishub Balikpapan Turunkan Tim Pantau, Ini Hasilnya!