Menurutnya, hal ini penting karena ekonomi kreatif akan menjadi salah satu penyangga ekonomi Berau pasca-tambang.
BACA JUGA: Warga Keluhkan Loket Pajak Tutup Saat Istirahat, Pemkab Berau Siapkan Skema Rotasi Pegawai
BACA JUGA: DPRD Dorong Peran Disnakertrans Berau Tertibkan Perusahaan Dalam Pembagian Tenaga Kerja
Waris menilai, pengembangan sektor perikanan, pertanian, perkebunan, dan pariwisata perlu lebih ditekankan.
Bukan hanya sebatas retorika dalam dokumen, tetapi harus benar-benar tercermin dalam alokasi APBD setiap tahun.
“Karena sektor inilah yang akan jadi tulang punggung ekonomi Berau lima tahun mendatang, terutama saat aktivitas tambang berakhir,” ujarnya.
Dari sisi pendapatan, pemerintah daerah juga diminta lebih serius mencari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru.
BACA JUGA: Wabup Gamalis Siap Koordinasi dengan Pemprov Kaltim Atasi Over Kapasitas SLB Berau
BACA JUGA: Disiplin ASN Berau Kini Bisa Diawasi Via Aplikasi I'DIS
Waris menargetkan dalam 5 tahun ke depan PAD Berau harus bisa menembus Rp1 triliun.
“PAD yang kita harapkan bukan PAD yang membebani masyarakat kecil, tapi benar-benar dari sektor unggulan yang bisa berkembang,” katanya.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya pengembangan produk unggulan daerah.
Selama ini Berau hanya bergantung pada tambang, sawit, dan perikanan.
BACA JUGA: Berau Dapat Tambahan 58 Titik Internet Gratis dari Pemprov Kaltim
BACA JUGA: Lomba Balap Perahu Panjang 2025 di Berau Ditiadakan, Ini Alasannya!
Padahal, potensi lain seperti kelapa dalam, jagung, dan kakao belum mendapat perhatian serius.