“Sejauh ini belum ada investor yang terlibat. Tetapi melalui PIKAT, kita membuka peluang itu. Prinsipnya, Berau siap untuk menerima,” jelasnya.
Menurut Nanang, infrastruktur pendukung di Berau cukup relatif siap untuk mendukung operasional.
Beberapa pelabuhan yang ada, seperti Tanjung Batu, Maratua, dan Teluk Sulaiman, bisa menjadi simpul utama sekaligus bagian dari rute wisata laut.
“Kalau dilihat dari segitiga pelabuhan itu, sangat potensial untuk kita kelola. Tinggal kesiapan SDM dan keterlibatan investor,” tambahnya.
Meski belum ada target waktu realisasi, Nanang optimistis wacana ini dapat diwujudkan.
Apalagi, Berau telah lebih dulu dikenal dengan keindahan wisata baharinya yang kerap masuk daftar destinasi unggulan nasional.
Kehadiran kapal pinisi, kata Nanang, dapat melengkapi paket wisata sekaligus memperkuat daya saing Berau di tingkat internasional.
“Ini bisa jadi ikon baru wisata bahari kita. Bukan hanya transportasi, tetapi juga penginapan dan pengalaman berkesan di laut. Kalau Labuan Bajo bisa, Berau seharusnya juga bisa,” tegasnya.