Wisatawan bisa memanfaatkan momen ini untuk mengabadikan liburan mereka dan membagikannya di media sosial.
BACA JUGA: Trail Run Dinilai Memiliki Potensi Besar, Disebut Bisa Dongkrak Pariwisata di Kutim
BACA JUGA: Benahi Kawasan Stadion, Dispora Kaltim Padukan Sport Tourism-Agrowisata
Meski jaraknya cukup jauh dari pusat kota, pengunjung tidak merasa keberatan.
Justru perjalanan menuju lokasi menjadi bagian dari pengalaman yang menyenangkan.
“Naik perahu lewat hutan mangrove itu sudah jadi petualangan tersendiri, selain itu kan Pohon pinusnya banyak cocok untuk spot Foto untuk di upload di sosial media” kata Fhani.
Selain pemandangan alamnya, Tanjung Prancis juga terkenal dengan suasana unik yang disebut warga sebagai lima rasa.
Wisatawan menikmati suasana tenang Tanjung Perancis dengan hamparan pasir putih dan rindangnya pepohonan pinus sebagai latar alami.-(Disway Kaltim/ Sakiya)-
BACA JUGA: Dewan Ingatkan Soal Keselamatan Wisatawan, Kapal Wisata di Tanjung Perancis Dinilai Tak Memadai
BACA JUGA: Festival Sekerat 2025: Promosi Wisata Kutim ke Dunia dengan Warisan Budaya
Pengunjung bisa merasakan sensasi dingin, hangat, panas, asin, dan kasih sayang sebuah istilah lokal yang menggambarkan perpaduan iklim, suasana hati, dan keramahan penduduk setempat.
Pengelolaan Tanjung Prancis saat ini dilakukan oleh Pemuda Panca Marga dan Gerakan Anti Narkoba (Granat) Kutim di bawah pimpinan Herlang Mappatiti.
Mereka membangun fasilitas sederhana seperti gazebo, toilet umum, dan akses air bersih untuk menunjang kenyamanan wisatawan.
“Fasilitas kami memang belum mewah, tapi cukup memadai untuk pengunjung yang ingin menikmati alam. Ke depan, kami akan menambah area camping dan spot swafoto,” jelas Herlang.
BACA JUGA: Bontang Kuala Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit
BACA JUGA: Blankspot Sinyal di Destinasi Wisata, Diskominfo PPU Desak Provider Cepat Bergerak