“Kalau berdasarkan informasi dari BMKG, kita memang masuk musim kemarau. Harapan kita prediksi itu bisa meleset, artinya tidak sepanjang bulan ini kemarau, semoga ada hujan,” ujarnya.
Namun demikian, ia menambahkan bahwa tidak semua wilayah Kutim mengalami kekeringan ekstrem.
Beberapa kecamatan mulai diguyur hujan, meski belum sesuai ekspektasi untuk menekan risiko karhutla secara menyeluruh.
BACA JUGA: Pascakebakaran, Wagub Kaltim Dorong Audit Instalasi Listrik RSUD AWS Samarinda
BACA JUGA: 34 Kasus Kebakaran dalam 7 Bulan, BPBD Berau Perketat Mitigasi di Tengah Cuaca Ekstrem
“Mulai 4 hingga 6 Agustus 2025 nanti, BMKG memperkirakan potensi hujan lebat di Karangan, Muara Bengkal, dan Batu Ampar. Kita harap itu bisa membantu mengurangi risiko kebakaran di daerah-daerah tersebut,” ucap Naim.
Sebagai langkah pencegahan, BPBD Kutim telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kecamatan sejak 29 Juli 2025.
Imbauan ditujukan kepada masyarakat dan pelaku usaha agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
“Kami minta masyarakat maupun dunia usaha, terutama yang punya lahan garapan, untuk waspada dan tidak membuka lahan dengan membakar. Bila ingin membuka lahan untuk cocok tanam, sebaiknya berkoordinasi dengan pihak desa hingga kecamatan agar bisa diawasi dan didampingi,” tutupnya.