Sopir itu lalu melaju ke Pasar Taman Rawah Indah. Saat lari itu, tangan petugas polisi yang ngamuk tadi sempat disenggol oleh pick-up saat mencoba kabur tadi.
Pelarian itu akhirnya terhenti di halaman parkir Pasar Taman Rawah Indah. Emosi petugas akhirnya tidak dapat terkontrol lagi.
Emosi itu karena upaya melarikan diri dari sopir yang tidak hanya membahayakan petugas. Tapi masyarakat pengguna jalan lain.
“Jadi itu sedang penanganan supir yang ugal-ugalan di jalan raya. Bukan mengamuk tanpa sebab. Ini sopir sudah dibawa ke Mapolres. Termasuk pick-up yang digunakan,” katanya saat ditemui awak media.
BACA JUGA:Pengamat: Regulasi BOSP Daerah Mengancam Pendapatan Guru
Hasil pemeriksaan sementara sopir itu tidak membawa surat-surat kendaraan.
Seperti SIM dan STNK. Sementara supir langsung diperiksa dan menjalani tes urine. Hasil pengecekan sang supir negatif penggunaan narkoba.
“Saat ini sopir berinisial AK itu sudah kami tilang. Mobil yang digunakan juga sudah kami tahan. Sambil dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tapi untuk narkotika, saat diperiksa hasilnya negatif,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, sopir berusia 21 tahun ini mengaku lari dari kejaran polisi itu karena merasa takut diamuk massa. Ia juga merasa terancam katanya mobilnya mau dibakar massa.
“Saat ini sopirnya kita amankan dulu beserta barang buktinya,” ungkapnya.
Namun ia menegaskan, tindakan sang sopir itu tidak dibenarkan.
BACA JUGA:Putri, Anak Tukang Tambal Ban Asal Bontang Jadi Wakil Kaltim ke Paskibraka Nasional 2025
Sebab, sangat membahayakan pengguna jalan umum. Apalagi dengan cara mengemudi yang ugal-ugalan.
“Kami berikan efek jera juga agar tidak mengulangi kesalahannya. Apalagi polisi saat mau tangani pelaku juga sempat diserempet. Tapi, AK juga telah meminta maaf terhadap insiden yang menyebabkan kegaduhan itu,” ucapnya. (Michael Fredy Yacob)