Menanggapi hal tersebut, Ketua Baznas Berau, Busransyah memastikan bahwa seluruh tahapan khitan massal dilaksanakan sesuai dengan standar medis yang ketat.
Mengingat kegiatan ini melibatkan jumlah peserta yang cukup banyak.
Busransyah mengaku pihaknya turut menggandeng Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Berau dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Kolaborasi ini dinilai krusial dalam menjaga mutu layanan, sekaligus menjamin bahwa pelaksanaan khitan berlangsung aman, higienis, dan profesional.
“Kami menggandeng PPNI dan IDI untuk melaksanakan dan mengawasi pelaksanaannya. Dengan jumlah operator yang memadai, para petugas bisa bekerja tanpa tekanan, sehingga tetap menjalankan prosedur sesuai SOP,” jelas Busransyah.
Lebih lanjut, Busransyah menjelaskan bahwa untuk pelaksanaan di kampung-kampung nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi wilayah.
BACA JUGA:Kasus Sengketa Lahan di Kampung Suaran, Mantan Kadisnaker Berau Ancam Tempuh Jalur Hukum
Selain menjangkau peserta yang belum terlayani, pola ini juga diharapkan mampu meringankan beban keluarga yang kesulitan akses transportasi ke pusat kota.
“Kami ingin memastikan tidak ada anak yang tertinggal dari program ini. Insya Allah, semua yang sudah terdata akan kami layani sampai selesai,” tutup Busransyah.