“Kalau memang harus dibongkar, diberilah kami solusi. Karena kami menggantungkan hidup di situ, mencari nafkah untuk menyekolahkan anak dan memenuhi kewajiban hidup yang lain,” katanya.
BACA JUGA:Rembo, Sapi Kurban Presiden Prabowo Disembelih di Kutai Timur
Siti juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai proses penandatanganan yang dimaksud. Menurutnya, proses tawar-menawar akan berjalan panjang.
Dikarenakan belum adanya solusi yang konkret dari pemerintah dalam melanjutkan kerja di wilayah tersebut.
“Tapi kalau kami tidak menandatangani, setidaknya kami masih punya upaya untuk terus memperjuangkan nasib kami sebagai manusia dan sebagai warga negara yang punya hak hidup layak,” tutupnya.