Balikpapan Krisis Pertamax, Dewan Minta Pertamina Evaluasi Internal

Selasa 20-05-2025,12:02 WIB
Reporter : Salsabila
Editor : Baharunsyah

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di Balikpapan mendapat tanggapan dari Ketua Komisi II DPRD Kaltim Sabaduddin Panrecalle.

Selain prihatin, ia meminta agar distribusi BBM oleh Pertamina ditelusuri secara menyeluruh oleh pemerintah pusat.

"Kota Balikpapan dikenal sebagai kota minyak, tetapi justru mengalami kelangkaan BBM berulang kali. Ini harus diusut. Jika produksi normal, berarti ada masalah pada distribusi," kata Sabaruddin saat dihubungi, Selasa (20/5/2025).

Ia mendorong agar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk turun langsung dan menyelidiki jalur distribusi Pertamina.

BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga akan Tambah Pasokan Pertamax di Balikpapan dari Fuel Terminal Samarinda

BACA JUGA:Kelangkaan Stok Pertamax Akibatkan Antrean Pertalite Mengular, DPRD Balikpapan akan Lakukan Investigasi

Sabaruddin yang juga legislator daerah pemilihan (dapil) Balikpapan itu juga menduga adanya pelanggaran yang perlu ditindak tegas. Termasuk evaluasi terhadap pejabat terkait di Pertamina.

"Kalau ditemukan pelanggaran, pimpinan juga bisa saja direkomendasikan untuk diganti. Jangan sampai masyarakat dirugikan terus-menerus," tegasnya.

Baginya, permintaan maaf semata dari Pertamina tidak cukup. Karena masyarakat membutuhkan solusi konkret atas gangguan pasokan BBM yang berdampak langsung pada aktivitas harian.

Pertamina lanjutnya harus berbenah karena hal yang paling mendasar adalah pelayanan kepada konsumen. Jika pelayanan terus buruk, maka Pertamina akan kehilangan kepercaaan dari konsumen.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzy Adi Firmansyah, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga.

BACA JUGA:Diduga Terkendala Pengiriman ke Balikpapan, Stok Pertamax di SPBU Sering Kosong

Dari komunikasi tersebut, Fauzy menyebut bahwa gangguan distribusi menjadi penyebab utama kelangkaan.

"Kami sudah komunikasi. Informasinya, pasokan akan dikirim dari Samarinda. Tapi belum ada kejelasan kapan distribusi akan kembali normal," ujarnya.

Manajer SPBU Gunung Guntur 64.761.17, Randy Faisal Hud, mengonfirmasi terkait pasokan Pertamax sudah kosong sejak dua hari terakhir. Pihaknya pun belum menerima kepastian waktu pengiriman kembali dari pihak Pertamina. Kondisi ini membuat warga harus berkeliling ke berbagai SPBU, hingga bensin eceran juga tidak ditemukan.

Kategori :