Agus juga mengingatkan pentingnya kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam menjaga peralatan EWS nantinya.
Ia berharap masyarakat tidak hanya menerima manfaat dari alat ini, tetapi juga ikut menjaga dan merawatnya, agar alat dapat berfungsi optimal dan bertahan lama.
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan Lokal, Polres Mahulu Panen Jagung Bersama Kelompok Tani
BACA JUGA:Gandeng Unmul, Pemkab Mahulu Serius Ingin Bentuk Perusda
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan, sebagai langkah mitigasi non-fisik, BPBD juga aktif menyebarkan berita prakiraan cuaca dari BMKG melalui media sosial dan grup WhatsApp masyarakat. Serta juga menyiapkan edukasi, pelatihan, dan kegiatan peningkatan kapasitas relawan kebencanaan.
Langkah ini sebagai upaya agar masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca yang tidak menentu.
"Kami terus mengupayakan agar masyarakat Mahulu menjadi manusia yang tangguh di tengah cuaca ekstrem yang tidak menentu. Kesadaran, keterlibatan dan kepedulian masyarakat adalah kunci utama untuk menekan risiko bencana," tegasnya.