SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Nama baik Gerakan Pramuka Kalimantan Timur tercoreng akibat ulah oknum yang mencatut identitas organisasi demi mencari sumbangan.
Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Kalimantan Timur menegaskan bahwa mereka tidak pernah memberikan izin atau rekomendasi kepada siapa pun untuk menggalang dana atas nama Kwarda.
Termasuk untuk program bertajuk “Keliling Indonesia”.
Ketua Kwarda Kaltim, Fachruddin Djaprie, menyampaikan klarifikasi ini setelah menerima laporan dari beberapa instansi yang didatangi oleh seseorang yang mengaku sebagai utusan resmi Pramuka.
BACA JUGA: Pemkab Kukar Siapkan Perubahan Program Beasiswa Agar Lebih Inklusif
BACA JUGA: Ratusan Produk Ilegal Asal Luar Negeri Masih Ditemukan di Pasaran oleh Loka POM Balikpapan
Oknum tersebut membawa dokumen dan identitas yang mencantumkan nama Gerakan Pramuka dan diduga digunakan untuk mengelabui calon pemberi sumbangan.
“Saya tegaskan, itu tidak ada. Kwarda Kaltim tidak pernah mengeluarkan rekomendasi seperti itu. Jangan sampai masyarakat mengira ini resmi atau sepengetahuan kami,” ujar Fachruddin, dikutip melalui keterangan tertulis, Rabu (16/4/2025).
Lebih jauh, Fachruddin menjelaskan bahwa KTA (Kartu Tanda Anggota) yang dibawa oknum tersebut terindikasi palsu.
Ia mengungkap bahwa dalam KTA tersebut tercantum nama Ketua Kwarda yang tidak sesuai dengan struktur resmi.
BACA JUGA: Warga Tolak Kendaraan Angkut Batu Bara Melewati Jalan Umum, Pemprov Diminta Bersikap!
BACA JUGA: Bupati Edi Resmikan TPQ Al Fattah dan Serahkan Bantuan Rp250 Juta
“Di tahun 2022, Ketua Kwarda Kaltim masih Ibu Noorbaiti Isran. Tapi di KTA yang dibawa oknum itu, tertulis nama Irjen Pol. Ike Edwin sebagai ketua. Ini jelas tidak benar dan sudah direkayasa,” tegasnya.
Oknum tersebut juga disebut membawa nama organisasi bernama Anggota Pramuka Luar Biasa (APLB) Cacat Tuna Rungu Indonesia.
Namun menurut Fachruddin, organisasi semacam itu tidak berada langsung di bawah naungan Kwarda.