AJI Samarinda Gelar Diskusi Bertajuk Kisah Suram Gemerlap Pembangunan IKN

Sabtu 08-02-2025,19:14 WIB
Reporter : Salsabila
Editor : Didik Eri Sukianto

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Samarinda mempublikasikan pembangunan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui diskusi publik, podcast dan pameran foto, bertajuk "Kisah Suram Gemerlap Pembangunan IKN".

Kegiatan tersebut, berlangsung di Warkop Bagios, Jalan Basuki Rahmat Samarinda, Sabtu (8/2/2025) sore dengan menampilkan 15 karya jurnalis di Kalimantan Timur (Kaltim).

Ketua AJI Samarinda, Yuda Almerio menyampaikan, kegiatan tersebut bagian dari kerja sama lanjutan yang dilakukan sejak tahun sebelumnya.

Dalam kesempatan ini, AJI Indonesia dengan Kurawal Foundation melanjutkan kerja sama dengan tiga lembaga di Kaltim, yakni AJI Samarinda, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Samarinda, dan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kaltim.

BACA JUGA: Bantah Kabar Pemblokiran Anggaran, Otorita Sebut Pembangunan IKN Jalan Terus

BACA JUGA: Anggaran Pembangunan IKN Diblokir, Menteri PU: Buat Beli Makan Siang

"Kita menjalankan ini untuk mengawal proyek strategis nasional termasuk IKN yang ada di Kaltim," ucap Yuda.

Salah satu poin penting dari acara tersebut adalah menjaga lanskap Teluk Balikpapan. Dia mengatakan, kawasan itu merupakan area yang sangat strategis sebagai salah satu pintu gerbang menuju IKN.

"Di kawasan Teluk Balikpapan banyak menyimpan kekayaan. Salah satunya endemik yang ada di sana, misalnya bekantan hingga rusa," jelas Yuda dihadapan awak media.

Selain itu, Teluk Balikpapan juga merupakan rumah bagi para nelayan untuk menyambung hidup.

BACA JUGA: Bekantan Sang Penjaga Ekosistem Pesisir Kalimantan yang Terancam Punah

BACA JUGA: Desa Babulu Laut: Benteng Terakhir Habitat Bekantan dan Budi Daya Mangrove

Meski begitu, kondisi saat ini telah terjadi banyak kerusakan akibat aktivitas dari perusahaan hingga perlintasan kapal besar yang meningkat.

"Berbagai aktivitas itu semakin menyulitkan teman-teman nelayan di sana," imbuhnya.

Yuda menegaskan, hal tersebut harus menjadi perhatian buat pemerintah.

"Pemerintah harus memperhatikan nelayan atau orang-orang yang mencari penghidupan di Teluk Balikpapan, supaya mereka bisa bersandingan dengan pembangunan," pungkasnya.

Kategori :