Pasarkan Produk IKM lewat Pameran

Senin 27-01-2020,23:14 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Muhammad Faisal Kadis Disperin Samarinda dengan salah satu produk lokal. (Istimewa) Samarinda, DiswayKaltim.com – Pengembangan produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) menghadapi masalah klasik; pemasaran. "Mereka terus berproduksi tapi bingung pemasaran. Makanya pemerintah bantu disini," Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) Kota Samarinda, Muhammad Faisal, beberapa waktu lalu. Ia menjelaskan, salah satu strategi pemasaran yang akan dilakukan adalah dengan pameran. Baik yang digelar oleh Disperin sendiri, maupun berpartisipasi dalam pameran lain. Faisal meenyebut, tahun ini, Disperin akan menggelar dua pameran yang akan memperkenalkan  produk IKM Samarinda. Pertama Sarung Festival pada 14-16 Februari mendatang. Dan kedua, Industri Kreatif Samarinda (Intifs) yang direncanakan akan digelar pada Juni 2020. "Di sana kita kenalkan kepada media, kita siapkan booth dan expo dan bikin gelar produk," tambahnya. Selain itu, Disperin juga akan berpartisipasi dalam pameran-pameran lain. Baik secara regional, nasional dan internasional. "Yang lokal, kita akan ikut Kaltim Fair, Kaltim Expo. Nasional nanti ada Inakraft dan Indonesia City Expo. Dan Internasional kalo ada duit," kata Faisal. Selain pameran, strategi pemasaran yang bisa dilakukan disebut Faisal, bisa melalui  digital marketing. Karena saat ini, platform belanja online lebih disenangi masyarakat ketimbang belanja secara konvensional. Digital marketing juga dinilai dapat menekan cost pemasaran produk. Seperti tidak perlu menyewa tempat atau kios, memasang etalase, dan desain interior yang mewah. Serta  karyawan yang harus terlihat menarik dengan banyak seleksi. "Kita arahin kesitu supaya ruang lingkupnya menjadi besar," sambung Faisal. Ia dan pihaknya pun semakin masif mengadakan sosialisasi dan pelatihan terkait digital marketing. Salah satunya adalah pelatihan foto produk. Bagaimana membuat foto dan teks konten yang baik dan penyebaran melalui media sosial. Disperin juga mendorong produk IKM untuk meningkatkan kualitas produksi  sesuai SNI. Faisal menyebut, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan beberapa instansi supaya menggratiskan pendaftaran produk. "Ini yang sering ditangkap orang kalo standar itu membuat ribet dan susah. Padahal standar itu membuat efisien dan efektif," sebut Faisal. Ia berharap, masyarakat dapat memiliki rasa bangga dengan produk Samarinda. Untuk mendukung upaya pengembangan produk-produk lokal. "Karena bagaimanapun kita promosikan, kalau masyarakat nggak bangga, gimana mau dipakai produknya?" tutupnya. (krv/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait