Poso Football Academy Raih Juara SSI Cup, Didominasi Anak Petani

Minggu 26-01-2020,22:31 WIB
Reporter : admin7 diskal
Editor : admin7 diskal

Kebahagiaan anak-anak petani dari pedalaman Poso saat menjuarai SSI Cup 2020. (Tebe/ Disway Kaltim) Samarinda, Diswaykaltim.com - Poso Football Academy sebagai kampiun Samarinda Soccer Internasional (SSI) Cup 2020 yang berlangsung di Stadion Madya Sempaja, Samarinda menyimpan banyak cerita haru. Sebelumnya, Poso FA berhasil meraih juara setelah melewati fase group, babak 8 dan 4 besar, seta mengalahkan tim kuat Harbi Putra di partai final dengan skor 1-0 lewat gol Muhammad Diki Alamsyah. Poso FA seperti dikatakan oleh sang pelatih, Ropolita Koho adalah tim yang berasal dari kawasan Lore Timur. Sebuah kawasan pedalaman di Sulawesi Tengah yang jarak ke pusat kabupaten Poso harus ditempuh hingga 4 jam. Lore Timur sendiri merupakan kawasan yang dijadikan tempat persembunyian bagi salah satu jaringan teroris di Indonesia. Namun dengan segala keterbatasan, mereka membuktikan bisa berbuat lebih dari sepak bola. "Desa kami itu sangat pelosok. Jaringan ponsel saja susah. Hanya beberapa titik yang ada. Anak-anak ini kami kumpulkan dari beberapa lembah di 2 desa di kecamatan Lore Timur," kata Ropolita Koho, Minggu (26/1/2020). SSB Poso sebagai induk tim Poso FA ini sudah berdiri sejak 9 tahun lalu dengan fokus membina atlet sepak bola usia dini di kabupaten Poso. Namun baru kali ini mereka mengikuti turnamen di luar daerah. Keterlibatan mereka di ajang SSI Cup ini tergolong nekat. Bagaimana tidak, untuk berangkat ke Samarinda dari Poso, seluruhnya menggunakan biaya dari orang tua atlet. Keengganan mereka meminta bantuan dari berbagai pihak lantaran di turnamen ini mereka tidak mematok target sama sekali. Sehingga tanpa bantuan dari siapa pun, Poso FA tidak merasa punya tanggung jawab besar di turnamen sebesar ini. "Semua biaya dari orang tua atlet. Mereka itu semua petani. Tapi sangat support memberi biaya pesawat. Kami ikut turnamen ini benar-benar tanpa target. Kami cuma ingin partisipasi saja. Tapi alhamdulilah juara," lanjutnya. Mengingat dana yang dikumpulkan tak begitu banyak, untuk pulang kembali ke Poso, mereka akan menggunakan moda transportasi laut dari Balikpapan. Sebelum turnamen ini, upaya SSB POSO untuk mengumpulkan atletnya sangat penuh perjuangan. Tim pelatih sampai harus blusukan ke desa-desa di pedalaman untuk mendapatkan bakat-bakat terbaik di Poso terutama untuk kawasan Lore Timur. "Kami pantau mereka sampai lembah-lembah. Setelah di dapat semuanya, baru kami bawa mereka ke kota untuk berlatih sebelum turnamen," kisah Koho. Momentum penyelenggaraan SSI Cup di Samarinda ini sangat berkesan bagi punggawa Poso FA. Karena sebelumnya mereka tidak pernah bermain bola di stadion sungguhan. Keterbatasan dana dan fasilitas di Poso yang memang tidak memiliki tradisi kuat di cabor sepak bola membuat anak-anak ini harus berlatih dan bertanding di lapangan seadanya. "Luar biasa sekali di ajang ini bermain di stadion. Saya rasa ini yang memicu semangat anak-anak. Mereka sangat antusias bermain di stadion karena tidak pernah merasakan. Kami berterima kasih sekali kepada penyelenggara. Kami tidak bisa berharap lebih lagi dari yang panitia berikan," tutupnya. Koho berharap hasil ini yang dikatakannya sudah diketahui oleh jajaran Pemkab Poso, bisa memicu prestasi sepak bola di Sulawesi Tengah. Karena hingga kini, tim sepak bola profesional Poso baru berlaga di Liga 3. (ava/fdl)

Tags :
Kategori :

Terkait