Kendala administrasi yang menjadi penyebab penundaan pelaksanaan program MBG di Samarinda, saat ini masih belum jelas.
BACA JUGA: MBG di Balikpapan Masih Menunggu Kedatangan Perlengkapan Makan dari Katering
BACA JUGA: Program MBG Masih Terkendala, Dapur Umum di Jalan Antasari Belum Beraktivitas
“Kami juga masih menunggu kepastian kantor BGN di Kaltim maupun Samarinda. Dengan demikian akan memudahkan koordinasi. Mengingat leading sector program ini adalah BGN dan TNI,” ucapnya.
Untuk diketahui, 8 sekolah yang telah ditunjuk sebagai lokasi uji coba MBG di Samarinda yakni TK Islam Bunayya, TK Salsabila, SD 004 Samarinda Utara, SD 003 Samarinda Utara.
Berikutnya, SMP 29 Samarinda, SMK 16 Samarinda, MTs Darussalam dan Pesantren Darul Falah.
Sementara itu, Wali Kota Samarinda, Andi Harun menegaskan dukungan penuh pihaknya terhadap program nasional ini.
BACA JUGA: MBG di Berau Belum Dimulai, Disdik Beberkan Alasannya
Menurutnya, koordinasi terus dilakukan untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan MBG di Samarinda.
“Kami tegak lurus dengan pemerintah pusat. Kalau ada kekurangan sana-sini, sudah selayaknya pemerintah daerah ikut membantu,” ujar Andi Harun.
Terkait anggaran yang terbatas, Andi Harun menilai nominal Rp10 ribu per anak tetap mampu memenuhi kebutuhan gizi jika pengelolaannya dilakukan dengan baik.
“Soal perbedaan harga Rp10 ribu atau Rp15 ribu menjadi latar belakang bergizi atau tidaknya. Saya yakin walaupun Rp10 ribu juga bergizi,” jelasnya.
BACA JUGA: Waspada Penipuan Bermodus MBG! Puluhan UMKM Diminta Setor Rp11 Juta
BACA JUGA: Bagus untuk Siswa Kurang Mampu, Program MBG Jangan Sampai Jadi Ladang Korupsi
Andi Harun menambahkan, jika ditemukan kekurangan dalam pelaksanaan program ini, Pemkot Samarinda siap untuk berkontribusi.