JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - Fenomena berburu harta karun digital "Koin Jagat" melalui aplikasi Jagat memicu kehebohan di berbagai kota besar di Indonesia.
Namun, fenomena ini juga memicu kerusakan fasilitas umum (fasum) di sejumlah kota besar di Indonesia.
Di Bandung, sejumlah taman kota seperti Taman Tegalega, Sukajadi, dan Maluku dilaporkan mengalami kerusakan parah.
Plt Kabid Pertamanan dan Dekorasi Kota DPKP Bandung, Yuli Eka Dianti, mengungkapkan bahwa beberapa taman rusak akibat tanaman diinjak-injak, lantai taman dicongkel, hingga ada yang menggali tanah untuk mencari koin.
BACA JUGA: Ikuti Langkah Australia, Pemerintah Kaji Rencana Batasi Anak Main Medsos
BACA JUGA: Sistem Bagi Hasil Jukir Tidak Transparan, Andi Harun Akan Libatkan Kejaksaan
Kerusakan serupa juga terjadi di Surabaya dan Jakarta, dengan laporan fasilitas umum dirusak dan bahkan pagar rumah warga dipanjati.
Bahkan para pemburu koin jagat tak segan membongkar panel listrik di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Mereka berpikir bahwa koin tersebut sengaja disembunyikan di dalam panel listrik.
Fenomena ini telah memicu keresahan di masyarakat, terutama di daerah-daerah yang menjadi lokasi perburuan koin.
BACA JUGA: Kalah Lagi, Bermain dengan 10 Pemain, Borneo FC Ditaklukan Semen Padang di Kandang
BACA JUGA: Jaga Asa Lolos Enam Besar, Persiba Wajib Menang di Laga Kontra PSCS
Apa itu Koin Jagat?
Koin Jagat merupakan bagian dari permainan digital yang disediakan dalam aplikasi Jagat.
Aplikasi ini awalnya dirancang sebagai platform sosial berbasis peta digital, di mana pengguna dapat berbagi lokasi, mengirim emoji, dan menandai tempat favorit.
Namun, fitur Jagat Coin Hunt yang dirilis pada Desember 2024 menarik perhatian publik karena menawarkan hadiah uang tunai hingga Rp850 juta.