SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Tenaga pengajar dari Politeknik Negeri (Polnes) Samarinda berhasil memberikan pendampingan intensif kepada 3 desa wisata di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), melalui program Dana Padanan.
Program ini dijalankan untuk mendukung pengembangan potensi wisata daerah.
Koordinator Program Studi D4 Usaha Perjalanan Wisata Polnes, Muhammad Fauzan Noor, menjelaskan bahwa program ini bermitra dengan Dinas Pariwisata Kukar, yang awalnya mengajukan 11 desa wisata untuk didampingi.
Namun, hanya 3 desa yang akhirnya dipilih untuk pendampingan intensif.
BACA JUGA: Desa Wisata Pantai Nipah-Nipah Masuk Nominasi ADWI 2024
BACA JUGA: Lomba Balap Ketinting Lestarikan Budaya Sungai dan Menarik Wisatawan
“Awalnya mereka mengajukan 11 desa yang ingin dibantu, tapi hanya tiga yang kami sanggupi. Karena memang untuk pendampingan ini kami lakukan secara intensif,” ujar Fauzan, baru-baru ini.
Ia menegaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada seminar atau pelatihan, tetapi juga pendampingan menyeluruh yang menghasilkan output nyata.
Selama 6 bulan, tim dari Polnes mendampingi desa-desa tersebut untuk menciptakan daya tarik wisata yang konkret dan meningkatkan potensi kunjungan wisatawan.
Pendampingan ini menjadi pengalaman pertama bagi Polnes dalam melaksanakan program Dana Padanan. Fauzan menambahkan bahwa program tersebut dirancang untuk memberikan hasil berkelanjutan bagi desa wisata.
BACA JUGA: Kukar Raih 11 Penghargaan di HUT ke-68 Provinsi Kaltim
BACA JUGA: Wisata Susur Mahakam, Pilihan Terbaik Menikmati Momen Pergantian Tahun
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mentari Desa Bangun Rejo, Lukiyan Purwanti, menyampaikan bahwa pendampingan dari Polnes sangat membantu mengemas potensi desa menjadi paket wisata menarik.
“Kami mendapatkan pendampingan untuk membuat paket wisata. Awalnya kami hanya tahu bahwa banyak potensi di desa kami. Setelah ada pendampingan, kami jadi tahu titik mana yang bisa kami kemas jadi paket wisata,” ungkap Purwanti.
Program pendampingan Polnes Samarinda untuk Desa Wisata tidak sekara seminar atau pelatihan, tetapi harus memberikan hasil nyata.-(Disway Kaltim/ Topan Setiawan)-