PASER, NOMORSATUKALTIM - Pengadaan bahan baku air bersih masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser.
Sejak 2021 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) jaringan perpiaan baik di daerah perkotaan dan perdesaan telah terlaksana dengan total panjang 177.934,76 meter, mencakup 492 Sambungan Rumah (SR).
Bupati Paser, Fahmi Fadli mengatakan, permasalahan air bersih di Kabupaten Paser masih menjadi masalah yang sangat kompleks, tidak hanya terkait keluhan masalah pelayanan, jangkauan dan kualitas air bersih.
"Selain itu masih kekurangan tenaga-tenaga yang ahli dan kompeten baik dalam pengolahan, distribusi maupun manajemen perkantoran," kata Fahmi Fadli, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA : Tim Garangan Polsek Loa Janan Ringkus 2 Residivis Pengedar Sabu
Perihal pengadaan bahan baku air bersih Pemkab Paser telah melakukan berbagai upaya diantaranya adalah bekerja sama dengan PT Kideco Jaya Agung melalui Corporate Social Responsibility (CSR) ntuk membangun Water Treatment Plant (WTP) yang bisa menyuplai air bersih di 5 desa di Kecamatan Batu Sopang.
Selain itu, Pemkab Paser juga terus melakukan studi dan penjajakan kerja sama, baik ke Pemprov Kaltim maupun pihak ketiga yang telah berhasil dalam pengelolaan air bersih.
Itu difasilitasi oleh Direktur Jenderal Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
"Dilakukan sampai ditemukan pola yang tepat dan dapat mengatasi permasalahan ini dalam jangka waktu panjang," sebut politisi PKB itu.
BACA JUGA : Usulan Komisi III DPRD Samarinda Agar Kemacetan Simpang Tiga PM Noor Berkurang: Tertibkan Pedagang Sekitar
Diinformasikan, cakupan pelayanan Perumda Air Minum Tirta Kandilo saat ini baru meliputi 51 kelurahan/desa atau meliputi 35,4 persen dari jumlah desa/kelurahan.
Dari 10 kecamatan masih tersebar di sembilan desa. Dengan jumlah penduduk yang terlayani 182.521 jiwa atau sebanyak 30.256 sambungan langganan.
"Untuk Kecamatan Tanjung Aru target kami dalam renbis (rencana bisnis) pada 2027 sudah ada unit pelayanan air bersih," ucap Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Paser, Adi Maulana.
Terkait desa yang belum menikmati air bersih PDAM dikarenakan kondisi akses infrastruktur jadi salah satu faktor yang mempengaruhi, kemudian jarak antardesa juga cukup lumayan jauh.
Adi menuturkan perlu adanya pengembangan inovasi, sehingga setiap desa terdapat unit pengelolaan air bersih, dan itu telah masuk dalam renbis Perumda Air Minum Tirta Kandilo.