Rizky menambahkan bahwa BI akan terus mengadakan sosialisasi tahunan terkait ciri-ciri uang asli dan metode pembayaran yang aman.
“Kami akan melaksanakan sosialisasi setiap tahunnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang uang palsu dan cara menghindarinya,” ujarnya.
BACA JUGA: Jelang Akhir Tahun, Target Investasi di Paser Belum Tercapai
BACA JUGA: Geliat Bisnis Furnitur di Balikpapan, Manfaatkan Potensi Pertumbuhan Ekonomi
Namun, ia mengakui bahwa jumlah uang palsu yang beredar di masyarakat belum bisa dipastikan.
“Uang palsu yang ditemukan ini seperti gunung es. Jadi permukaannya saja tetapi yang beredar mungkin sudah banyak, kita tidak tahu,” kata Rizky.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu, terutama dalam transaksi tunai.
Perlu kehati-hatian lebih saat menerima uang dengan pecahan besar, seperti Rp100 ribu, yang sering menjadi target sindikat pemalsuan.
BACA JUGA: Polda Kaltim Terjunkan 1.746 Personel Amankan Nataru 2025
BACA JUGA: Penumpang Pesawat di Bandara Kalimarau Kabupaten Berau Mulai Meningkat
Dengan terus berkembangnya teknologi, para pelaku kejahatan punya peluang lebih besar untuk mencetak uang palsu yang semakin identik dengan yang asli.