"Kami bangga dapat berkolaborasi dalam mewujudkan visi ini, mengembangkan teknologi dan kota cerdas," tegasnya.
BACA JUGA: Kursi Pimpinan Resmi Berganti, KPK Diharapkan Menjadi Lebih Agresif Memberantas Korupsi
BACA JUGA: Anggota DPRD Kaltim Yonavia Soroti Kondisi Infrastruktur Jalan Kubar-Mahulu
Keterlibatan Perusahaan Global
Pembangunan ICCC tahap kedua akan melibatkan delapan perusahaan global asal Amerika Serikat yang berpengalaman dalam teknologi kota cerdas.
Perusahaan-perusahaan tersebut adalah Amazon Web Services, Autodesk, Cisco, Esri, IBM, Honeywell, MMCG, dan Motorola.
Teknologi yang mereka terapkan akan menjadi percontohan dalam mengimplementasikan konsep kota cerdas di IKN.
USTDA sebagai lembaga independen Pemerintah Amerika Serikat bertugas memajukan pembangunan ekonomi sekaligus kepentingan komersial AS di negara-negara berkembang.
BACA JUGA: BAIC Buka Dealer Pertama di Kaltim, Bertahap Dekati Calon Pasar Otomotif
BACA JUGA: 5 Negara di Grup C Bersaing Ketat pada Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kehadiran mereka dalam proyek ICCC merupakan bagian dari strategi global Amerika Serikat dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di negara mitra seperti Indonesia.
Proyek ICCC menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan visi IKN sebagai kota cerdas dan pusat inovasi teknologi.
Menurut Mohammed Ali, IKN diharapkan dapat menjadi kota global yang mengundang partisipasi internasional dalam berbagai sektor pembangunan.