Minta PSSI Stop Naturalisasi, Akun Medsos Anggota DPR RI, Anita Jacoba Gah Digeruduk Netizen

Selasa 05-11-2024,08:00 WIB
Reporter : Hariadi
Editor : Hariadi

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Pernyataan anggota DPR RI Komisi X, Anita Jacoba Gah, yang meminta PSSI untuk menghentikan proses naturalisasi pemain Timnas Indonesia menuai kontroversi. 

Dalam rapat kerja bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), pada Senin (4/11/2024), Anita mengungkapkan kritiknya terhadap naturalisasi pemain yang dinilainya dilakukan secara berlebihan oleh PSSI.

Anita menyatakan bahwa Indonesia tidak kekurangan atlet berbakat dan menilai PSSI sebaiknya lebih fokus pada pembinaan pemain lokal. 

“Semoga ini jadi (langkah) yang terakhir, karena kita tidak miskin atlet. Kenapa ambil dari luar terus? Kami dari NTT, daerah tertinggal tapi gudang atlet. Kita punya atlet banyak di Indonesia,” ucapnya dalam rapat tersebut. 

BACA JUGA: Kemana Hatinya Ibu Ini, Bayi Baru Lahir Tewas di Tangan Sendiri, Jasad Disembunyikan di Baskom

BACA JUGA: Debat Publik Kedua, Rudy-Seno Terus Kampanyekan Aplikasi Sakti

Ia menyarankan agar naturalisasi Kevin Diks, Estella Loupattij, dan Noa Leatomu menjadi yang terakhir.

Anita menegaskan bahwa alih-alih mengambil pemain dari luar, lebih baik fokus diberikan pada pengembangan bakat lokal. 

Ia juga mengkritik efektivitas naturalisasi dan menyarankan pelatih asing justru didatangkan untuk memperkuat pelatihan di Indonesia. 

"Kalau perlu pelatihnya dari luar dibawa ke Indonesia. Pengalaman ambil atlet dari luar ternyata belum berhasil juga," tukas Anita.

BACA JUGA: Tim Hukum Isran-Hadi Layangkan Protes Jalannya Debat Publik Pilgub Kaltim Kedua

BACA JUGA: Hasrat Tak Terpenuhi, Pria di Balikpapan Rudapaksa Anak Tiri

“Kami berharap tiga atlet ini bisa memberi dampak terbaik untuk Indonesia. Tapi bagaimana kalau ini gagal lagi? Jangan kita ulangi lagi, panggil dari luar tapi tidak membanggakan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Anita menyarankan PSSI dan Kemenpora bisa menerapkan pembinaan atlet dengan baik agar tak terus mengandalkan pemain naturalisasi.

"Saya yakin atlet Indonesia punya fisik yang kuat, asal bagaimana pembinaannya, bagaimana Kemenpora mendidik mereka. Kalau kita bisa membanggakan Indonesia dengan anak-anak lain, kenapa kita harus ambil dari luar," ucapnya.

Kategori :