“Kami langsung menenangkan pasien, kemudian segera mengevakuasi mereka, serta menyelamatkan peralatan medis, dokumen, dan perlengkapan lainnya," terangnya.
BACA JUGA: Serius Atasi Stunting Melalui Program Bangga Kencana
BACA JUGA: Paslon 02 Singgung Politik Dinasti, Sabani: Dapat Mengganggu Jalannya Pemerintahan
Selain itu, pihak RSUD AM Parikesit juga melibatkan para ahli bangunan yang berada di lokasi, sehingga kondisi cepat teratasi.
"Kami juga melibatkan para ahli bangunan yang kebetulan sedang bertugas di rumah sakit untuk melakukan analisa cepat atas kerusakan,” imbuhnya.
Selain runtuhnya plafon, dr. Martina menjelaskan bahwa insiden ini menyebabkan gangguan pada sistem oksigen sentral dan listrik di lantai 3 Gedung Enggang.
Sehingga pasien dipindahkan sementara ke lobi gedung baru, yang kini difungsikan sebagai ruang perawatan darurat.
Direktur RSUD AM Parikesit, dr Martina Yulianti.-(Disway Kaltim/ Ari)-
BACA JUGA: Unsur Pimpinan DPRD Kukar Resmi Dilantik, Junaidi Jabat Ketua
BACA JUGA: Junaidi Serukan Pilkada Damai, Masyarakat Diminta Percayakan Semua kepada KPU
dr. Martina menegaskan, selama ini manajemen RSUD AM Parikesit selalu melakukan perawatan rutin terhadap bangunan dan fasilitasnya.
Terutama bangunan lama seperti gedung Enggang.
Namun, kerusakan kali ini terjadi akibat cuaca ekstrem yang tidak dapat diprediksi.
"Bangunan ini sudah lama, dan kami selalu melakukan maintenance berkala. Hanya saja, faktor angin kencang yang tidak terduga menyebabkan insiden ini,” jelasnya.
BACA JUGA: Prabowo Bakal Hapus Utang Petani dan Nelayan, Perpres Diteken Pekan Depan
BACA JUGA: Cara Membuka Tabungan BRI Junio dan Keuntungan Menabung di BRI Junio