Pertanian Dijadikan Sektor Andalan di Paser, DPRD Paser Singgung Lahan Tidur

Sabtu 19-10-2024,11:15 WIB
Reporter : Achmad Syamsir Awal
Editor : Didik Eri Sukianto

PASER, NOMORSATUKALTIM - DPRD menyoroti upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser yang tengah mempersiapkan diri menjadikan pertanian sebagai sektor andalan, ditengah maraknya persoalan yang membutuhkan penyelesaian.

 

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Paser, Sukran Amin mengatakan, Kabupaten Paser merupakan salah satu daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sehingga, Pemkab Paser harus bisa memenuhi kebutuhan pangan di IKN Nusantara dan Kabupaten Paser.

“Dengan tujuan untuk mengembangkan pertanian dalam meningkatkan kualitas usaha tani, meningkatkan hasil produksi, mengalihkan penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik,” kata Sukran, Jumat (18/10/2024).

Sukran mengatakan, bakal memastikan ketersediaan lahan pertanian di Kabupaten Paser untuk produksi secara besar yang mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam daerah hingga luar daerah dengan memanfaatkan berbagai upaya dalam menunjang pemenuhan pertanian.

BACA JUGA: Beri Rasa Aman, DPRD Ingatkan Pemkab Paser Perhatikan Wilayah Perbatasan Kaltim-Kalsel

BACA JUGA: DPRD Paser Cari Regulasi Aturan Usia Kendaraan Angkutan Umum

“Masih banyak lahan tidur yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian. Lahan pertanian yang masuk cagar alam, infrastruktur penunjang, hingga pasar hasil tani yang belum dipersiapkan,” ungkapnya.

Politisi PKB itu mengungkapkan, kondisi saat ini masih banyak lahan pertanian yang masuk dalam kawasan cagar alam sehingga tidak produktif untuk melakukan pembangunan infrastruktur penunjangnya.

Maka, pihaknya berkeinginan membahas persoalan itu dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim).

Hal itu dilakukan guna meningkatkan produksi pertanian yang tiap tahun mengalami penurunan, karena beralih ke sektor perkebunan.

BACA JUGA: Jokowi Resmikan Istana Kepresidenan di IKN, Istana Garuda Tunggu Prabowo Dilantik

BACA JUGA: Wakil Ketua DPRD Paser Sebut Perlu Penanganan Khusus Atasi Banjir

“Perihal banyaknya petani yang beralih profesi menjadi pekebun, ucap Sukran, lantaran keuntungan yang dihasilkan lebih menjanjikan,” ungkapnya.

Menurutnya, persaingan harga jual hasil tani masyarakat Paser dengan hasil tani dari luar daerah juga menjadi permasalahan yang perlu solusi.

Manakala konsumen membandingkan harga hasil tani dalam dan luar daerah, tentu memilih hasil tani luar daerah yang harganya lebih murah.

"Lebih mahal biaya produksi dari pada harga jual, infrastruktur tidak layak ataupun tidak ada, hingga mempersiapkan pasar hasil tani dalam daerah perlu menjadi perhatian Pemkab Paser. Guna memaksimalkan hasil tani dan mensejahterakan petani di Kabupaten Paser," tutup Sukran. (*/adv)

Kategori :