Fadil Hidayatul Fajri, salah satu warga yang berkunjung di sana mengaku senang dengan dibangunnya musala di Teras Samarinda. Tapi ia tetap menyoroti faktor kenyamanan pengunjung, terutama soal parkir. Sebab umumnya jamaah yang hendak beribadah biasanya tidak pernah dibebankan biaya parkir.
BACA JUGA:DP2PA Kota Samarinda Terus Berupaya Tingkatkan Peran Aktif Perempuan Dalam Pembangunan
"Kalau memang harus parkir di tempat yang sama, takutnya musala-nya nanti malah sepi. Sama kayak di Taman Samarendah, sepi dan kurang terawat," katanya.
Menurutnya yang terpenting bukan hanya bentuk fasilitasnya yang modern, tapi juga bagaimana menjaga keamanan dan kenyamanan musala tersebut.
Fadil khawatir, kalau tidak dijaga dan dirawat secara profesional, nasibnya tidak jauh berbeda dengan musala di Taman Samarendah.
"Sepi, toiletnya kurang nyaman, terus mau sekedar duduk santai di musala pintunya kadang ditutup. Terus sajadah untuk jamaah kurang terawat. Yang seperti ini saya harap jangan sampai ada di musala yang mau di bangun di teras (Samarinda,red.) nanti," tutupnya.