Banyak masyarakat kecil yang selama ini terpinggirkan oleh praktik mafia tanah, yang menyebabkan mereka kehilangan hak atas tanah dan sumber mata pencaharian mereka.
“Kita harus menghadirkan keadilan, bukan hanya untuk mereka yang punya kekuatan ekonomi, tetapi juga bagi masyarakat kecil yang sering menjadi korban dalam konflik pertanahan,” ujarnya.
BACA JUGA : Kepala Kesbangpol Kaltim Gantikan Sri Jurniasih Sebagai Pjs Bupati Berau
Salah satu langkah konkret yang dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN dalam menegakkan keadilan di bidang pertanahan adalah dengan membentuk satuan tugas anti-mafia tanah.
Satgas ini bertugas untuk menangani berbagai kasus yang melibatkan mafia tanah dan cukong yang memanfaatkan kelemahan dalam sistem hukum untuk menguasai tanah secara ilegal.
AHY menegaskan bahwa satgas ini tidak akan segan-segan untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku kejahatan agraria.
“Kami telah membentuk satgas anti mafia tanah yang tugasnya adalah ‘menggebuk’ para cukong tanah yang telah menyengsarakan rakyat. Kami tidak akan mentoleransi tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat,” tegas AHY.
Satgas ini telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam menangani kasus-kasus mafia tanah dan konflik pertanahan.
Hingga pertengahan September 2024, Kementerian ATR/BPN berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara sebesar 5,7 triliun rupiah.
BACA JUGA : Presiden Jokowi Kutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon
Angka tersebut merupakan hasil dari penyelesaian berbagai kasus konflik tanah dan penindakan terhadap para mafia tanah.
“Ini adalah bukti dari kerja keras kami dalam menyelesaikan konflik pertanahan dan menindak mafia tanah yang selama ini telah mengakibatkan kerugian besar bagi negara dan masyarakat,” ungkap AHY.
Lebih jauh lagi, AHY menjelaskan bahwa keberhasilan dalam mengelola tanah adil secara dan efektif akan berdampak langsung pada pencapaian Visi Indonesia Emas 2045.
Ia yakin bahwa reformasi di sektor agraria akan menjadi salah satu kunci untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera pada tahun 2045.
“Mudah-mudah dengan semua upaya ini, kerja keras kita untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dapat tercapai, dan kontribusi sektor agraria akan sangat menentukan dalam berbagai aspek pembangunan nasional,” tambahnya.
BACA JUGA : Sambut Pendaratan Perdana Presiden di Bandara VVIP IKN, Pj Bupati PPU: Ini Sejarah Indonesia