Makan Tengah Malam Ternyata Mengandung Risiko Penyakit

Minggu 22-09-2024,16:00 WIB
Reporter : Tri Romadhani
Editor : Tri Romadhani

 

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Banyak orang beranggapan bahwa makan malam dapat menyebabkan peningkatan berat badan.

Namun, realitanya makan malam bukan hanya memengaruhi berat badan, tetapi juga berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan lainnya, salah satunya adalah penyakit asam lambung.

Mengingat dampak yang dapat ditimbulkan, para ahli kesehatan menganjurkan agar tidak makan malam mendekati waktu tidur, setidaknya memberikan jeda sekitar tiga jam sebelum tidur, guna menghindari berbagai komplikasi kesehatan yang mungkin terjadi.

 

Makan di atas jam 10 malam, sangat tidak dianjurkan karena terlalu dekat dengan waktu istirahat malam.

BACA JUGA : Studi, 1 dari 3 Gen Z di Singapura Menderita Depressi karena Medsos

Aktivitas ini bertentangan dengan cara kerja alami tubuh, di mana metabolisme dan proses pencernaan melambat seiring mendekatnya waktu tidur.

Ketika seseorang makan terlalu larut, dampak negatif yang bisa dirasakan adalah kenaikan berat badan yang signifikan, peningkatan asam lambung yang bisa sangat mengganggu.

Serta meningkatnya risiko sindrom metabolik, suatu kondisi yang mencakup berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan peningkatan risiko penyakit jantung.

Selain itu, makan larut malam bertentangan dengan ritme sirkadian tubuh, yang merupakan jam biologis yang secara alami mengatur kapan kita tidur dan bangun.

BACA JUGA : Studi: 3 Cangkir Kopi Setiap Hari Tingkatkan Kesehatan Jantung

Saat makan malam dilakukan mendekati waktu tidur, resistensi insulin di dalam tubuh meningkat, sehingga kalori yang dikonsumsi lebih mudah disimpan sebagai lemak.

Ini bisa berujung pada peningkatan berat badan yang lebih cepat.

Sejumlah penelitian juga telah menunjukkan bahwa makan larut malam, terutama mendekati waktu tidur, berhubungan dengan peningkatan risiko sindrom metabolik yang lebih tinggi.

Beberapa orang yang terbiasa makan setelah jam 8 malam cenderung memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terkena obesitas.

BACA JUGA : Penyebab Perut Buncit dan Rekomendasi Minuman di Pagi Hari untuk Mengusirnya, Simak!

Kadar gula darah yang tidak stabil ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang, terutama jika kebiasaan tersebut terus dilakukan secara berulang.

Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh sebagian orang setelah makan malam larut adalah langsung berbaring atau tidur.

Hal ini sangat berisiko memicu penyakit asam lambung, karena posisi tubuh saat berbaring membuat makanan yang belum sepenuhnya dicerna dapat naik kembali ke kerongkongan.

Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat memicu penyakit yang lebih serius, yaitu GERD atau gastroesophageal reflux disease, suatu kondisi kronis di mana asam lambung terus-menerus mengiritasi kerongkongan.

BACA JUGA : Para Pakar Ingatkan Risiko Tren 'Do It Yourself Skincare': Kulit Bisa Terbakar

Oleh karena itu, penting untuk menjaga jeda waktu antara makan malam dan tidur minimal tiga jam.

Ini bertujuan agar tubuh memiliki cukup waktu untuk mencerna makanan dengan baik, sehingga proses tidur tidak terganggu dan masalah kesehatan seperti asam lambung dapat dihindari.

Bagi kamu yang sering merasa lapar di malam hari dan sulit menahan diri untuk tidak makan, ada beberapa pilihan makanan sehat yang bisa dikonsumsi tanpa memberikan dampak negatif yang signifikan pada kesehatan.

Beberapa pilihan makanan sehat di antaranya adalah sayuran, yogurt rendah lemak, dan buah-buahan.

BACA JUGA : Tampil Nyanyikan Yellow, SBY Pukau Ribuan Penonton

Makanan-makanan ini tidak hanya rendah kalori tetapi juga mudah dicerna oleh tubuh, sehingga tidak akan mengganggu sistem pencernaan meskipun dikonsumsi di malam hari.

Kategori :