2 Korban Keracunan Massal di Sebulu Meninggal Dunia

Rabu 18-09-2024,09:09 WIB
Reporter : Bayu Surya Gandamanana
Editor : Hariadi

KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Sebanyak dua warga yang menjadi korban keracunan massal di Desa Sebulu Ulu, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) meninggal dunia. 

Korban meninggal yakni, Hermanto (51) warga Desa Sebulu Modern RT 11 dan Hj. Ramlah (55) warga Desa Sebulu Ulu RT 009. Keduanya dinyatakan meninggal dunia, pada Selasa, 18 September 2024.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Sebulu AKP Heru Erkahadi, melalui Kanit Reskrim IPDA I Putu Rinda Diantana membenarkan meninggalnya dua warga tersebut. 

“Benar mas, kemarin keduanya meninggal dunia. Atas Nama Hermanto meninggal di pagi hari pukul 09.35 Wita. Dan atas nama Hj. Ramlah meninggal saat malam hari pukul 22.15 Wita,” jelas Putu kepada NOMORSATUKALTIM, Rabu (18/4/2024) pagi.

BACA JUGA: Korban Keracunan Massal di Sebulu Alami Kejang Hingga Dehidrasi

BACA JUGA: Korban Keracunan Massal di Sebulu Mencapai Ratusan Orang

Untuk saat ini, jumlah warga yang menjadi korban keracunan makanan saat acara keagamaan di Sebulu tercatat sebanyak 255 orang. 

Gejala yang dialami para korban yakni mual, muntah, sampai diare dan dehidrasi.

Bahkan dari 255 orang tersebut, 14 orang masih menjalani observasi dan mendapat perawatan medis di Puskesmas Sebulu 1. 

Sedangkan 6 korban lainnya dirujuk ke RSUD AM Parikesit Tenggarong untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

BACA JUGA: Puskesmas Sebulu Tolak Bantuan Air Minum, Alif Turiadi Soroti Penanganan Korban Keracunan

BACA JUGA: Mobil Pengetap Minyak Terbakar di Tenggarong, Dua Orang Dirawat ke RS

“Kedua korban ini merupakan pasien yang dirujuk ke RSUD AM Parikesit Tenggarong. Keduanya meninggal karena memiliki riwayat penyakit lain. Namun akibat keracunan tersebut, imun tubuh mereka menurun hingga akhirnya meninggal dunia,” kata Kanit.

Terkait kejadian ini, kepolisian sudah melakukan pemeriksaan terhadap Ketua Panitia, Ketua Masjid dan tukang masak. 

Namun pihaknya belum menentukan tersangka. Karena masih menunggu hasil laboratorium dari makanan yang dicurigai sebagai penyebab keracunan massal ini.

Kategori :