Kebakaran Besar Hanguskan Gudang Perabotan Plastik di Kawasan Bukit Cinta Balikpapan

Selasa 17-09-2024,16:14 WIB
Reporter : Chandra
Editor : Tri Romadhani

BACA JUGA : Sabu Setengah Kilogram dari Malaysia Gagal Masuk Indonesia via Nunukan

"Awalnya saya pikir cuma sisa-sisa bakaran biasa. Tapi ternyata apinya makin besar. Kami langsung coba padamkan pakai APAR kecil sama air, tapi nggak berhasil, jadi kami langsung evakuasi keluar. Apalagi angin waktu itu kencang," ungkap Fadli.

Ia menegaskan bahwa api bukan berasal dari bakaran biasa, melainkan muncul dari bagian atas bangunan.

"Apinya dari atas atap," tambahnya.

Fadli menduga kebakaran tersebut disebabkan oleh korsleting listrik yang terjadi di bagian atap, lalu menyebar ke barang-barang yang tersimpan di dalam gudang.

"Mungkin dari listrik, dari belakang terus ke bawah," tuturnya.

BACA JUGA : Pj Bupati PPU Makmur Marbun Saksikan Kemegahan Bandara VVIP di IKN

Gudang tersebut diketahui menyimpan berbagai barang plastik pecah belah seperti ember, baskom, dan kardus.

Saat kejadian berlangsung, sekitar 11 hingga 12 pekerja yang berada di dalam gudang sempat menyelamatkan diri.

Disisi lain, Kepala BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan awal mengenai insiden ini pada sekitar pukul 12.45 Wita.

Selanjutnya, tim pemadam kebakaran pun langsung dikerahkan menuju ke lokasi.

BACA JUGA : Dukung Pelaksanaan Pesta Budaya, PT Berau Coal Berikan Bantuan 1 Ton Ikan dan Arang

Usman juga menuturkan, tim pemadam kebakaran sempat menghadapi tantangan saat mencoba mengendalikan api yang sudah membesar ketika mereka tiba di lokasi.

"Ini terjadi di salah satu gudang di Bukit Cinta, yang berisi peralatan plastik. Ketika kami tiba, api sudah cukup besar. Kami bekerja sama dengan TNI dan Polri, yang semuanya hadir untuk membantu. Ada sekitar 15-18 unit yang dikerahkan untuk pemadaman ini," ujar Usman.

Kebakaran semakin sulit dikendalikan karena akses menuju lokasi terhambat oleh perbaikan jalan.

"Kesulitannya karena jalurnya buntu akibat perbaikan jalan, jadi kami harus memanuver unit seperti water cannon untuk membantu suplai air. Kami harus bolak-balik melalui jalan yang cukup sempit, sementara masyarakat juga berkumpul di sekitar lokasi," jelas Usman.

Kategori :