SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Peristiwa kebakaran terjadi di Samarinda. Di dua tempat berbeda namun di waktu yang hampir bersamaan. Yakni di Jalan Panglima Batur dan belakang kawasan Masjid Raya Darussalam Pasar Pagi, Sabtu 7 September 2024 sore.
Lokasi pertama terjadi di jalan Panglima Batur sekitar pukul 16.22 Wita, menimpa sebuah bangunan ruko dua lantai. Sejumlah relawan dan petugas pemadam kebakaran (damkar) mulai berusaha memadamkan api.
Namun, sekitar 20 menit kemudian atau pukul 16.47 Wita, api muncul di lokasi yang berbeda.
Yakni, di Jalan KH Abdullah Marisie, atau berada di belakang Masjid Raya Darussalam Samarinda. Api telah melahap 4 toko tekstil, dan meluas ke gang kecil sekitar yang membuat asap hitam pekat muncul pukul hingga pukul 17.55 Wita.
BACA JUGA:Seorang Pemuda di Samarinda Lakukan Penganiayaan Gara-Gara Cemburu Buta
BACA JUGA:Okupansi Hotel di Samarinda Meningkat Jelang MTQ Nasional XXX
Aksi pemadaman pun berlangsung dramatis. Sekitar 7 unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) diturunkan, dan digadang akan bertambah melihat situasi di titik api belum juga padam. Sejumlah pemuda dari berbagai relawan, termasuk relawan satria dan cendana pun ikut membantu memadamkan api, dan mengamankan barang pemilik ruko.
Api di salah satu ruko di Jalan Panglima Batur. -Relawan Samarinda-
Salah satu petugas penjaga parkir, Abdul Hamid Nasad (70) mengungkapkan, bahwa ia orang pertama yang melihat Asap putih mengepul dari belakang ruko di kawasan Masjid Raya Samarinda.
"Saya teriaki orang-orang di dalam Gang, dan Ruko Junaidi ini. Saya suruh mereka semua cepat keluar," ucapnya.
Abdul Hamid menerangkan bahwa Ia sama sekali tidak mendengar adanya ledakan saat asap pertama muncul. Pun menurutnya, penyebab asal muasal api ini tidak jelas.
BACA JUGA:BKPRMI Kaltim Dukung Penuh MTQ Nasional XXX
"Saya melihat asap itu mengepul ke atas, kita juga kaget. Dan di sini sebelumnya tidak pernah terjadi kebakaran meskipun kawasan padat," paparnya.
Langkah abdul hamid pun tepat saat membantu mengevakuasi sebagian kendaraan yang parkir di depan ruko samping Masjid.
"Saya ikut atur alihkan semuanya, karena ini jalan sempit. Kebakaran pertama saya dapat informasinya di sebelah sana (Panglima batur)," imbuhnya.
Salah satu pekerja toko, Sari, mengungkapkan bahwa dirinya tengah membenahi barang di dalam ruko, saat warga sekitar gempar akan kepulan asap sudah membumbung tinggi.
"Saya tidak tahu, tiba-tiba mereka ramai berteriak api-api. Jadi semua barang yang ada, saya lempar keluar halaman tempat parkir Masjid Raya," ujarnya.