SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pada pencatatan semester pertama dari Januari hingga Juli 2024, terjadi penambahan jumlah sebaran penduduk di Kota Samarinda. Diduga penambahan tersebut berkaitan dengan Pilkada 2024. Hal itu dipaparkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Samarinda, Eko Suprayetno.
Berdasarkan Data Konsolidasi Bersih (DKB), total penduduk Kota Tepian mencapai 868.499 jiwa yang tersebar di 10 kecamatan.
"Tentu ada pertambahan dan ada pengurangan," kata Eko kepada Nomorsatukaltim, Rabu (21/8/2024).
Adapun penduduk yang pindah datang dalam 7 bulan terakhir berjumlah 18.137 jiwa. Terbagi berdasarkan jenis kelamin sebanyak 14.204 penduduk perempuan, dan 3.933 laki-laki.
Menurutnya, hal ini menjadi korelasi positif terhadap peningkatan populasi penduduk yang bermigrasi setiap bulannya.
BACA JUGA : Jelang Pendaftaran Paslon, KPU Paser Gelar Rakor Lintas Sektoral terkait Syarat Calon
"Jadi menurut pengamatan kami, sekitar seribu orang lebih datang ke Samarinda setiap bulannya. Tinggal ditambahkan saja, dari total penduduk 868 ribu di bulan Agustus. Artinya ditambah seribu berarti sudah mendekati 869 ribu," ucapnya.
Kekhawatiran Eko ialah saat menjelang Pilkada, ternyata ada penduduk yang bermigrasi namun tidak mencatatkan kepindahannya.
Sehingga akan menjadi masalah ketika yang bersangkutan terkendala administrasi untuk menggunakan hak pilihnya.
"Jadi ribut kan, padahal dia yang salah. Cuma kalau orang nggak ngerti seolah-olah dia tidak diakomodir KPU sebagai penyelenggara Pemilu. Kemudian di daerah asal juga akan mensia-siakan surat suara," ujar Eko.
BACA JUGA : Gelar Simulasi Sispamkota, Polres Mahulu Peragakan Cara Hadapi Unjuk Rasa
Hal ini tentunya menyulitkan kerja Disdukcapil, baik dari pencatatan kota Samarinda maupun di daerah asal penduduk tersebut.
Dan akan menjadikan hak suaranya dalam pilkada menjadi terbuang.
"Banyak yang hadir di sini bukan warga kota Samarinda, sudah bertahun-tahun di sini menjadi pendatang tapi tidak berdomisili tetap," paparnya.
Diakuinya, permasalah tersebut kerap membuatnya pusing, karena semakin banyak warga yang tidak mengindahkan aturan.