Diterangkan Asan, ada sekitar 8 siswa kelas XII C yang menjadi korban saat balon tersebut meledak.
BACA JUGA: Punya 8 Lapangan, Pusat Pelatihan PSSI di IKN Bisa Dipakai Mulai September
BACA JUGA: Owena Mayang Shari, Putri Bupati Mahulu Ingin Maju di Pilkada Mahulu 2024
Tanggung Jawab Sekolah
Pihak sekolah memastikan bahwa semua korban telah ditangani di IGD Rumah sakit SMC.
Selain itu, pihak sekolah juga telah menghubungi orang tua siswa yang tertimpa musibah ini, agar mendapatkan informasi yang jelas.
"Orang tua sudah tahu, dan tidak menyalahkan musibah ini. Yang menjadi catatan bersama kita adalah utamakan keselamatan," ucapnya.
Untuk penanganan pengobatan siswa di RS, pihak sekolah telah memastikan bakal ditanggung BPJS Kesehatan.
Total ada 8 siswa yang menjadi korban ledakan balon terbang di SMAN 3 Samarinda. -(Ist./Nomorsatukaltim)-
BACA JUGA: Kuota BBM Subsidi Terbatas, Nelayan di Balikpapan Kekurangan Solar untuk Melaut
BACA JUGA: 3 Anggota PPS di Balikpapan Mundur, KPU Ungkap Alasannya
"Bagi siswa yang tidak memiliki BPJS Kesehatan dan KTP, pihak kami (sekolah) yang menanggung pengobatan," ucap pria asal Samarinda itu.
Asan mengaku, Selama 25 tahun mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda, insiden ini adalah pertama.
Ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
"Untuk kegiatan lain ke depannya kita akan mengimbau seluruh siswa, agar tidak menggunakan bahan yang dapat menyebabkan bahaya terbakar atau meledak seperti tadi," kata dia.
BACA JUGA: KPU Samarinda Tetapkan 613.202 DPS Pilkada 2024, Imbau Warga Segera Cek Data Diri