Pacar AI, Trend Terbaru untuk Para Jomblo, Aktivitas Mirip dengan Manusia Normal

Minggu 04-08-2024,21:27 WIB
Reporter : Baharunsyah
Editor : Baharunsyah

NOMORSATUKALTIM - Setelah OnlyFans, pacar AI adalah teknologi terbaru yang ditujukan bagi pria yang kesepian atau jomblo. Industri ini berkembang di tengah meningkatnya tingkat kesendirian dan kekecewaan seseorang terhadap model kencan saat ini.

Namanya adalah Jenny. Ia terlihat seperti seorang wanita muda Asia-Amerika yang menarik dengan kecenderungan untuk memposting foto-foto genitnya. 

Faktanya, Jenny bukanlah orang sungguhan. Dia adalah model yang dibuat dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), yang tersedia untuk influencer online atau pendamping virtual.

Jenny adalah gagasan dari LushAI. Sebuah perusahaan rintisan yang menyebut dirinya sebagai agensi model bertenaga AI pertama di dunia. Perusahaan ini bertujuan untuk menyaingi OnlyFans, yakni situs web berbasis langganan yang terkenal karena menjadi tempat bagi para kreator konten dewasa.

BACA JUGA:Daftar Smartphones Terbaik yang Layak Dibeli di Tahun 2024

Jenny menawarkan layanan yang pada dasarnya sama dengan pembuat konten manusia yang membentuk OnlyFans. Yang berarti dia dapat bekerja selama 24 jam penuh. 

Dengan biaya sekitar 10 US dollar per bulan, para penggemarnya bisa mengakses foto, video dan obrolan pribadi di Lush Chat bersama Jenny.

LushAI juga menawarkan situs media sosial Kupidly. Yang disebut sebagai platform perpesanan sosial eksklusif, di mana penggunanya dapat terhubung dan mengobrol dengan Jenny serta model-model AI lainnya.

Pendiri LushAI, Eunn (bukan nama sebenarnya), berharap bahwa platform buatannya suatu hari nanti akan menggantikan situs-situs seperti OnlyFans. Ia ingin menjadikan AI sebagai pusat pemodelan, pengaruh online, dan pekerjaan seks berbasis internet serta pertemanan.

Eunn mengatakan bahwa inspirasinya untuk LushAI lahir dari kegelisihan antara meningkatnya tingkat kesepian pada pria jomblo. Akhirnya munculah ide gila AI generative, yang mampu menciptakan persona digital yang lebih realistis.

"Munculnya OnlyFans hanyalah respons pasar bebas untuk memenuhi kebutuhan para pria yang tidak dapat menemukan pacar di kehidupan nyata, jadi dari perspektif sosial ekonomi, ke sanalah arah masyarakat," kata Eunn dikutip Al Jazeera.

BACA JUGA:5 Channel Youtube yang Membahas Tentang Sains, Auto Pintar Setelah Nonton

"Kebutuhannya sangat tinggi, sehingga pasar memberi harga $100.000 hingga $200.000 per tahun untuk seorang gadis hanya untuk mengambil foto dan video dirinya sendiri dan berbicara dengan pria secara online," katanya.

"Itu adalah kebutuhan yang belum tersentuh, dan AI akan bersaing dengan manusia dalam beberapa tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan yang belum tersentuh itu, dan pada akhirnya, mengalahkan manusia dalam bisnis ini."

Eunn mengatakan bahwa dia tidak melihat perbedaan mendasar antara pendamping AI dan wanita sungguhan yang menjual "seksualitas digital" di OnlyFans, Instagram atau TikTok.

Kategori :