Rencana awalnya adalah membunuh Haniyeh saat pemakaman Ebrahim Raisi, mantan presiden Iran, pada bulan Mei lalu. Namun, operasi tersebut dibatalkan karena banyaknya kerumunan orang di dalam gedung, yang secara signifikan meningkatkan risiko kegagalan, menurut laporan tersebut.
Farzin Nadimi, analis senior di Washington Institute dan pakar masalah pertahanan dan keamanan Iran di kawasan Teluk Persia, mempertanyakan kemungkinan pemboman. Ia mengatakan, “Meskipun Israel memiliki kemampuan untuk melakukan pemboman seperti itu, menurut laporan, Haniyeh telah menginap di sebuah hotel sampai malam kejadian. Oleh karena itu, dia tidak memiliki lokasi pasti yang bisa menjadi sasaran bom yang ditanam di sana beberapa bulan sebelumnya."
Nadimi berpendapat bahwa menargetkan Haniyeh dengan proyektil tetap merupakan skenario terkuat.
Bobroknya Intelijen Iran
Insiden ini tidak hanya mempermalukan kepemimpinan Iran, tetapi juga mengungkap kerentanan sistem pertahanan negara. Padahal Iran saat ini sedang berupaya menunjukkan citranya di hadapan dunia sebagai negara yang kuat dan stabil di dalam.
BACA JUGA:Berikut Opsi Strategi kalau Israel Serius Menyerang Iran: Darat, Laut, Udara Semua Bisa, Tapi….
IRGC, yang bertanggung jawab atas keamanan Republik Islam Iran, kini menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pembunuhan ini menunjukkan bahwa begitu sulit menjaga keamanan di Iran. Baik internal maupun eksternal.
Bahkan menurut laporan Iran International, insiden ini juga membuat internal IRGC terpecah. Ada yang menduga kalau jajaran IRGC turut terlibat. Sebuah laporan menudga kalau seorang pembantu dekat Presiden Pezeshkian, yang menyatakan bahwa kelemahan keamanan yang mengakibatkan terbunuhnya Haniyeh, mungkin merupakan upaya yang disengaja oleh IRGC untuk merusak reputasi presiden baru tersebut.
Ajudan tersebut skeptic insiden tersebut terjadi secara tidak sengaja, terutama pada hari pertama Pezeshkian menjabat. Ia menyatakan bahwa hal itu mungkin disengaja oleh IRGC agar Iran melakukan perang terbuka dengan Israel.
Mantan Presiden Iran Hassan Rouhani juga yakin serangan itu bertujuan untuk mengacaukan Iran selama transisi politik. Meskipun belum sepenuhnya jelas bagaimana Haniyeh dibunuh, insiden tersebut telah menimbulkan hal yang sangat memalukan bagi IRGC. Dan sudah pasti meningkatkan kewaspadaan di kalangan pemimpin tertinggi Iran.