SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pengamat Politik Universitas Mulawrman (Unmul) menilai ada keterlenaan dari Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Isran Noor-Hadi Mulyadi sebagai petahana.
Menurut akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Unmul, Budiman Chosiah, Bapaslon Isran-Hadi terlena dengan label dia sebagai seorang petahana.
Hal ini mengingat pola komunikasi yang dibangun terkesan lambat.
Sampai dengan saat ini Isran-Hadi belum mendukungan secara resmi dari partai politik.
Sedangkan Bapaslon lain, Rudy-Seno sudah mengantongi dukungan tujuh partai parlemen dan satu partai non parlemen.
“Komunikasinya (Isran-Hadi,red.) ke partai aja sebenarnya yang harus dirubah,persoalan lambat apa tidaknya, kita bisa lihat pada Bapaslon lain (Rudy-Seno,red.),” ucap Budi, pada Minggu 28 Juli 2024.
BACA JUGA : Jalan Sehat jadi Cara KPU Paser Gaet Partisipasi Pemilih
Salah satu bukti dari pola komunikasi yang lambat, saat Partai Gerindra memberikan rekomendasinya kepada Rudy-Seno.
Budiman sangat terkejut, karena, baik Isran maupun Rudy, sama memiliki memiliki akses yang sama dengan para ketua partai politik di Indonesia.
Isran memiliki kedekatan secara emosional dengan Prabowo Subianto sejak lama.
Bahkan ia pun sempat ditawari menjadi Menteri sebanyak dua kali oleh Prabowo Subianto.
Namun kedekatan akses ini tidak dimakasimalkan dengan baik oleh Isran Noor.
Sedangkan Rudy Mas’ud sangat bisa memanfaatkan akses sebagai Ketua tim kampanye daerah Prabowo-Gibran di Kaltim.
BACA JUGA : KPU Samarinda Ingatkan Visi dan Misi Bakal Calon Pilkada 2024 Wajib Selaras dengan RPJP dan RPJM
Dari hal tersebut Rudy sangat memanfaatkannya dengan baik untuk menggaet dukungan-dukngan dari partai.