TPST IKN rencananya akan beroperasi pada akhir Juli 2024 dengan kapasitas 70 ton per hari. Pengangkutan sampah akan dilakukan secara terpisah. Karena masing-masing warga IKN telah diupayakan untuk langsung memilah sampah dari rumah, baik organik maupun non organik.
BACA JUGA: Pengelolaan Sampah Kurang Maksimal, Pulau Maratua Butuh TPA Khusus
“Tetap kita lihat nanti sarana prasarana pengangkutannya. Kalau kendaraannya masih terbatas, waktu pengangkutannya yang akan dibuat berbeda. Misal sampah organik diangkut setiap hari, sedangkan sampah plastik per 2 atau 3 hari sekali,” jelas Onesimus.
Setelah dilakukan pemilahan, kemudian ada proses daur-ulang sampah. Pihaknya berharap agar ke depannya di IKN sudah tidak ada sampah yang tak terkelola.
“Jadi ya, sampah harus bisa jadi cuan. Karena tagline kami adalah IKN Minim Sampah,” terangnya.
BACA JUGA: RSUD Talisayan Masih Kekurangan Dokter Spesialis, Dinkes Berau Ambil Langkah Serius
Di samping itu, Onesimus membeberkan bahwa salah satu target IKN, yakni akan menjadi kota bebas plastik sekali pakai. Penggunaan botol air mineral dan plastik sekali pakai lainnya harus dikurangi.
Dan untuk mendukung hal tersebut, di IKN nantinya akan menyediakan air minum siap konsumsi yang dapat langsung diminum tanpa perlu dimasak atau membeli air mineral kemasan.
Ia pun juga mengajak seluruh masyarakat IKN untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan IKN minim sampah.
"Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan dan keindahan IKN untuk generasi mendatang," pungkasnya.